JAKARTA (Lampungpro.com): PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berhasil menyelesaikan pemulihan konektivitas sebanyak 14.689 sites dari total 15.019 sites anjungan tunai mandiri (ATM) pelanggan Satelit Telkom 1. Hingga Minggu (10/9/2017), pukul 20.00 WIB sebanyak 98% layanan konektivitas pelanggan berfungsi normal dan tuntas 100% termasuk di Lampung, pada Senin (11/9/2017).

Pemulihan layanan berjalan lancar atas kerja sama dengan para pelanggan seperti Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, dan Bank BRI yang memberikan pernyataan resmi atas pulihnya layanan yang terdampak gangguan Satelit Telkom 1. Berdasarkan hasil koordinasi antara Telkom dan Manajemen Bank BCA, Minggu (10/9/2017) pukul 17.30 WIB disimpulkan sistem konektivitas untuk layanan ATM pulih secara keseluruhan.

Di sisi lain, Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso juga menyatakan sejak Senin (4/9/2017), seluruh jaringan kerja, baik unit kerja maupun ATM BRI sepenuhnya pulih. Terdapat sebanyak 321 ATM dan 124 unit kerja BRI yang terkena dampak gangguan akibat anomali Satelit Telkom 1 pada akhir Agustus lalu.

Sedangkan layanan nasabah Bank BNI, menurut Sekretaris Perusahaan Bank Negara Indonesia Ryan Kiryanto jaringan ATM BNI pulih 100%. Dalam proses pemulihan, BNI melakukan beberapa langkah, di antaranya membentuk Crisis Center guna memudahkan koordinasi dengan pihak Telkom, provider Jarkom, dan business user.

Vice President Corporate Secretary Bank BTN Agus Susanto dalam keterangan pers-nya pada 10 September 2017 juga menyatakanseluruh layanan nasabah yang memanfaatkan fasilitas ATM BTN telah dapat terlayani secara normal. Selama masa pemulihan, Bank BTN melakukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan Telkom untuk mempercepat perbaikan yang dilakukan.

Dari total 15.019 sites layanan pelanggan, terdapat sebanyak 11.574 sites layanan ATM dan 3.445 layanan non ATM. Untuk mempercepat recovery sejumlah sites yang mengalami kendala pada saat proses repointing antena, Telkom menggunakan solusi sementara dengan dua teknologi alternatif, yaitu sebesar 5% sites menggunakan jaringan fiber optik dan 14% sites menggunakan sistem machine to machine (M2M).(PRO1)