JAKARTA (Lampungpro.com): Mulai Sabtu (1/4/2017), Cendekiawan muslim asal India Dr Zakir Naik menggelar safari dakwah di lima kota di Indonesia hingga 10 April 2017. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Yudin Junaedi, Zakir Naik tidak bicara hal SARA, tapi ceramah biasa dan lebih banyak tentang ilmu pengetahuan.

Menurut keterangan Ketua Humas Panitia 'Zakir Naik Visit Indonesia 2017', Budhi Setiawan, kegiatan tersebut tidak hanya akan diikuti muslim, tapi juga terbuka untuk semua kalangan. Bagi nonmuslim, panitia membuka pendaftaran khusus dengan tiket VIP gratis.

Zakir Naik dalam kunjungan ke Indonesia akan menyampaikan materi dalam bentuk metode ceramah biasa dilanjutkan sesi tanya jawab, bukan melakukan debat. Cendekiawan Muslim bernama lengkap Zakir Abdul Karim Naik selain dai dan mubaligh, juga penulis buku keislaman dan perbandingan agama.

Dokter medis itu menjadi dai sejak 1991. Dia mendirikan Islamic Research Foundation (IRF) sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India. Pria kelahiran Mumbai 18 Oktober 1965 itu memiliki pengaruh besar, terbukti dia masuk dalam peringkat 85 dari 100 Orang India Terkuat 2009 di antara satu miliar penduduk India.

Zakir pernah mendapatkan penghargaan tertinggi dari pemerintah Arab Saudi, King Faisal International Prize pada 2015. Ini merupakan penghargaan terhadap karya luar biasa dari individu dan lembaga dalam lima kategori yakni dakwah Islam, studi Islam, bahasa dan sastra Arab, kedokteran dan ilmu pengetahuan.

Berikut jadwal Zakir Naik Visit Indonesia 2017;

1. Minggu (2/4/2017) 08.00-12.00, Universitas Pendidikan, Bandung, Jawa Barat, tema 'Da'wah or Destruction'
2. Senin (3/4/2017) 08.00-12.00, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tema 'Religius as anda Agen of Mercy and Peace'.
3. Selasa (4/4/2017) 19.30-24.00, Universitas Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur, tema 'Religion in Right Perspective'.
4. Sabtu (8/4/2017) 19.30-24.00, Stadion Patriot Bekasi, Jawa Barat, tema "Similarity Between Islam and Christianity".
5. Senin (10/4/2017) 08.00-12.00, Auditorium Universitas Hasanuddin Makassar, tema "Quran and Modern Science: Compatible or Incompatible". (PRO1)