Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

RUPTL 2025-2034 PLN, Menteri ESDM Sebut Berpotensi Tawarkan 91 Persen Green Jobs dari Sektor Pembangkit Listrik
Lampungpro.co, 01-Jun-2025

Febri 901

Share

Ilustrasi petugas PLN sedang melakukan koordinasi untuk menjaga keandalan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang di Jawa Barat | Lampungpro.co/Dok PLN

JAKARTA (Lampungpro.co): Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034 tidak hanya menjadi katalisator utilisasi energi baru terbarukan (EBT) secara masif, tapi juga menjadi motor penggerak terciptanya lapangan kerja dalam skala besar.

Pemerintah memproyeksikan RUPTL terbaru ini, berpotensi menghadirkan 1,7 juta lapangan pekerjaan, dengan 760 ribu di antaranya merupakan kategori pekerjaan hijau atau green jobs, yang tersebar diberbagai pembangkit listrik berbasis energi bersih.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia mengatakan, 1,7 juta lapangan kerja tersebut, terbagi menjadi 836 ribu tenaga kerja di sektor pembangkitan dan 881 ribu tenaga kerja di sektor transmisi, gardu induk, serta distribusi. 

"Penyerapan tenaga kerja RUPTL ini kurang lebih sekitar 1,7 juta, supaya Indonesia terang. Jadi ini kami buat terang-benderang ada 1,7 juta tenaga kerja yang mencakup kebutuhan industri, manufaktur, konstruksi, operasi, dan pembinaan untuk pembangkit sebesar 836.696," kata Bahlil Lahadalia dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2025).

Dari total 836.696 tenaga kerja di sektor pembangkit listrik, Bahlil merinci ada lebih dari 760 ribu atau 91 persen pekerjaan merupakan green jobs, karena berbasis pada pembangkit listrik EBT.

Secara rinci, potensi lapangan kerja di sektor pembangkitan dari berbagai sumber EBT terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mampu menyerap 348.057 tenaga kerja, Pembangkit Listrik Tenaga Air Mini Hidro (PLTA/M) mampu menyerap 129.759 tenaga kerja, dan PLTA Pump Storage mampu menyerap 94.195 tenaga kerja.

Selanjutnya, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) mampu menyerap 58.938 tenaga kerja, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) mampu menyerap 42.700 tenaga kerja dan sistem penyimpanan energi baterai juga berpotensi dengan menyerap 68.193 tenaga kerja.

Kemudian Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) mampu menyerap 7.197 tenaga kerja, Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) mampu menyerap 1.481 tenaga kerja.

Lalu Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) mampu menyerap 2.429 tenaga kerja, serta Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) mampu menyerap 341 tenaga kerja.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyebutkan, RUPTL ini tidak hanya bertujuan untuk menjamin keandalan energi nasional dan mendukung target net zero emissions, tetapi juga menjadi instrumen ekonomi yang kuat dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

"Selaras dengan visi pemerintah dalam mewujudkan swasembada energi bagi seluruh masyarakat, di dalam prosesnya akan terjadi penciptaan lapangan kerja, penurunan kemiskinan, penurunan kelaparan, membuka kawasan-kawasan industri dan ekonomi baru, sehingga tercipta kesejahteraan rakyat di seantero Indonesia. PLN siap menjalankan tugas ini sebaik-baiknya," sebut Darmawan Prasodjo. (***)

Editor : Febri Arianto

#

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Produk Pangan Olahan Indonesia, Cuma Halal Tapi...

Tanpa itu, generasi muda kita hanya akan mewarisi penyakit...

224


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved