Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Saat Pandemi Corona, Tarif Listrik Nonsubdisi Naik di Mesuji Lampung, Warga Keberatan
Lampungpro.co, 08-May-2020

Heflan Rekanza 4464

Share

Salah satu tagihan listrik warga Mesuji yang mengalami kenaikan | ROSARIO/Lampungpro.co

MESUJI (Lampungpro.co): Di tengah wabah Pandemi Covid-19, tarif dasar listrik yang tidak bersubsidi meledak naik sangat tinggi seolah tidak memikirkan nasib masyarakat yang terdampak Covid-19. Hal itu membuat masyarakat Kabupaten Mesuji geram.

"PLN sudah sangat keterlaluan, saat ini sudah sepi karena wabah corona, kok PLN ini seenaknya saja menaikkan tarif listrik. Saya jualan pecel, cuma tiga boklam saya pakai, kok tagihannya sampai Rp 400 ribu, padahal biasanya Rp 60 ribu. Makanya saya tidak mau bayar," ujar Bude Jutek panggilan akrabnya, kepada Lampungpro.co, Jumat (8/5/2020).

Selain itu, M. Panjaitan warga Desa Simpang Mesuji mengalami hal yang sama. "Tagihan biasa paling mahal Rp300.000, kok sekarang Rp 464.000, padahal pemakaian sama seperti biasa. Mohon segera PLN untuk menjelaskan kenapa menjadi seperti ini. Masih banyak warga lain yang senasib dengan saya. Musim wabah, kok masyarakat malah terkesan di peras, kasihan kami," ungkapnya dengan mimik wajah geram.

Kemudian warga lainnya, Deden (28) mengatakan, di kediamannya juga mengalami kenaikan yang tidak wajar, sehingga dirinya tidak membayar selama dua bulan. Biasa bayaran perbulan Rp200.000 menjadi Rp450.000. Harapan saya agar tarif dasar listrik bisa normal kembali. Apalagi saat ini jumlah pemakaian sudah dikurangi, yang biasanya pakai sanyo untuk air, sekarang sudah pakai air PAM," kata dia.

"Bukannya malah berkurang malah naik, saya juga meminta agar KPK dan pemerintah pusat menindak oknum PLN yang bermain. Sebab, permainan seperti ini tidak berkeprimanusiaan, apalagi di tengah Wabah corona. Jangan tunggu sampai masyarakat mengamuk," lanjut Deden.

Dari pantauan Lampungpro.co, sejak Wabah Pandemi Covid-19, pekerja PLN yang biasa mencatat meteran sudah tidak ada. PLN terkesan tutup mata tanpa sosialisasi yang maksimal, sehingga saat ini menjadi gejolak di tengah maayarakat. Saat dikonfirmasi melalui pesan whatsaap, pegawai PLN yang bertugas di Kabupaten Mesuji atas nama Adi Permadi belum menanggapi. (ROSARIO/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

5886


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved