BARADATU (Lampungpro.com): Bareskrim Mabes Polri menciduk Sandi Ferdian (35), warga Baradatu, Kabupaten Way Kanan, setelah memposting meme yang diduga menghujat mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri. Pada akun bernama Sandi Sikumbang itu, Sandi ditengarai menyebarkan berita bohong dan konten berbau SARA.

Saat dikonfirmasi, Ernawati (39) istri Sandi yang ditemani ibunya Parida (52) mengatakan, suaminya dijemput polisi berpakaian preman, Rabu (21/2/2018) pukul 06.0. Ernawati mengaku tidak tahu alasan suaminya dijemput.

"Saat itu saya di rumah dan suami menggendong anak kami. Terdengar ribut-ribut di luar sehingga mertua saya Suwarni (57) keluar dan mengambil anak yang digendong suami. Setelah itu mertua mengajak aparat yang mengerumi suami masuk untuk bicara baik-baik," kata Ernawati.

Setelah masuk, petugas mengatakkan dari Gabungan Tim Subdit I Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Jakarta, lalu menangkap Sandi. Konten yang diposting tersebut berbunyi "Megawati minta pemerintah tiadakan adzan di masjid, karena suaranya berisik".

Menurut Ernawati aktifitas keseharian suaminya adalah ke toko,. Pulang dari toko ke rumah memandikan dan memberi makan burung. "Setahu saya hanya itu. Terkait penyebarluasan berita hoax saya tidak tahu. Setahu saya suami tidak pernah macem-macem," kata Ernawati.

Dia menduga suaminya hanya iseng menyebarluaskan berita tersebut. "Suami saya aktif di media sosial seperti Facarbook dan WA. Saya mewakili Sandi meminta maaf kepada publik dan Ibu Megawati. Saya minta sangat permohonan maaf. Saya berharap suami bisa diringankan atau bisa dikeluarkan dari jeratan hukum," pinta Ernawati.

Terkait penangkapan ini, Kapolres Way Kanan AKBP Doni Wahyudi, membenarkan adanya warga Taman Asri, Kecamatan Baradatu Way Kanan yang ditangkap Tim Subdit I Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. "Kami dari Polres Way Kanan mem-back up penangkapan saja," kata Doni. (**/PRO1)