Pemkab Lampung Selatan Saat Menyerahkan BPJS Ketenagakerjaan | Lampungpro.co/Dok Kominfo

KALIANDA (Lampungpro.co): Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, menyerahkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.845 pekerja sektor perkebunan sawit di Lampung Selatan pada Kamis (11/9/2025).

Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Lampung Selatan, M. Syaiful Anwar, dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan.

Selain penyerahan kartu, kegiatan juga dirangkaikan dengan pemberian santunan kematian bagi ahli waris tiga pegawai non ASN Pemkab Lampung Selatan yang meninggal dunia pada Juni - Juli 2025, di mana masing-masing ahli waris menerima santunan Rp42 juta.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lampung Selatan, Badruzzaman mengatakan, program tersebut dirancang untuk memberikan perlindungan jaminan sosial bagi pekerja sawit, meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

"Penerima manfaat terdiri dari berbagai profesi, mulai dari petani, pemelihara, pemanen, sopir, kernet, hingga pekerja di agen pengepul," kata Badruzzaman.

Sementara itu, Wakil Bupati Lampung Selatan, M. Syaiful mengungkapkan, pihaknya turut mengapresiasi atas kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Lampung Selatan dan pemerintah daerah dalam melindungi pekerja rentan.

Menurutnya, kehadiran negara melalui program jaminan sosial adalah bentuk nyata keberpihakan terhadap seluruh tenaga kerja, termasuk setelah mereka wafat.

“Langkah ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan pekerja. Kami ingin menciptakan lingkungan kerja yang aman, terlindungi, dan memberikan kepastian bagi masa depan mereka," ungkap M. Syaiful.

Wakil Bupati Lampung Selatan juga turut memberikan penghargaan kepada koordinator penyuluh, UPT Pertanian, serta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, yang dianggap sebagai garda terdepan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

Lampung Selatan berperan penting sebagai salah satu daerah penopang ketahanan pangan, sehingga kedepannya diharapkan mampu menjaga stabilitas harga dan memastikan penghasilan yang layak bagi para petani. (***)

Editor : Febri Arianto