PLTS yang dibangun Kemen ESDM di Way Haru, Pesisir Barat, kini terbengkalai | Lampungpro.co/ANTARA/Suara.com

KRUI (Lampungpro.co): Warga Desa Way Haru, Bengkunat, Pesisir Barat, mengeluhkan dengan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat berkapasitas 75 kilowatt yang terbengkalai.

PLTS tersebut sebelumnya dibangun Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2016, yang diperuntukkan bagi desa terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Sekretaris Desa Way Haru, Surohman mengatakan, PLTS tersebut hanya tujuh bulan berfungsi, setelah dibangun tahun 2016 silam.

"Warga kami sekarang untuk penerangan menggunakan lampu pakai aki pribadi. Ini mulai tidak beroperasi lagi pada 2017, sehingga saat ini masyarakat di Desa Way Haru gelap pada malam hari," kata Surohman dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Minggu (25/5/2023).

Setelelah sekian lama PLTS tersebut terbengkalai, akhirnya banyak warga yang memanfaatkan sisa dari gardu PLTS seperti panel dan lainnya.

"Kami harap, pemerintah segera memperbaiki listrik di Desa Way Haru. Bagaimana caranya supaya pemerintah itu mengusahakan, walaupun tidak diperbaiki, tetapi harapan kami dimasukkan PLN di desa kami," ujar Surohman.

Sementara itu, warga sekitar bernama Yasrul (45) juga berharap kepada pemerintah dan pihak terkait, bagaimana caranya masyarakat empat pekon di dalam desa 3T tersebut, bisa menikmati listrik.

"Kalau malam berpikir bagaimana caranya bisa terang, bisa nonton televisi, bisa seperti warga yang di luar. Banyak warga merasa sedih dan putus asa, karena tidak bisa menikmati aliran listrik seperti desa-desa di dekat perkotaan," ungkap Yasrul.

Desa atau Pekon Way Haru adalah desa 3T, dengan akses jalan menuju pekon ini masih sangat memprihatinkan. Akses jalan menuju kampung tersebut, harus melewati kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). (***)

Editor : Febri Arianto

�

>