Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Sejarawan UIN Raden Intan Lampung Jadi Pembicara di Seminar Nasional BRIN dan Universitas Indonesia
Lampungpro.co, 25-Sep-2025

Febri 299

Share

Sejarawan UIN Raden Intan Lampung Saat Jadi Pembicara | Lampungpro.co/Dok UIN

Makassar tumbuh sebagai pusat perdagangan karena memiliki pelabuhan alam yang baik, fasilitas gudang yang memadai, serta pasokan air bersih dan makanan bagi para pedagang.

Dari kota ini, terbentuk jaringan perdagangan yang dijalankan pelaut Bugis, Makassar, Mandar, dan Buton menggunakan perahu tradisional seperti Padewakang, Palari, Lambo, dan Lete.

Ia juga memaparkan jalur perdagangan utara selatan dan timur barat. Kopra dari Donggala hingga Polewali dibawa ke Makassar oleh pelaut Mandar dan Bugis.

Bahkan pada masa revolusi, perdagangan kopra sempat menjadi rebutan antara tentara dan gerilyawan sehingga menimbulkan penderitaan rakyat pesisir. Sementara pelaut Buton membuka poros pelayaran Maluku - Jawa - Singapura, dengan pola pelayaran musiman, termasuk praktik penyelundupan (smokol) ke Singapura.

Sementara itu, Dr. Didik Pradjoko membawakan topik Timor dalam Global: Perdagangan Cendana. Ia menekankan bahwa studi maritim mampu mengangkat kembali peran Timor yang selama ini kurang mendapat perhatian dalam historiografi Indonesia.

Dari dua paparan tersebut, tergambar bahwa laut bukan sekadar jalur perdagangan, melainkan juga ruang ingatan kolektif dan arena perjuangan keadilan sosial.

Warisan pemikiran A.B. Lapian tentang historiografi maritim terus hidup dan berkembang melalui kajian baru, menegaskan kembali peran masyarakat Nusantara dalam sejarah perdagangan global.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bro, Pelajaran Apa yang Kau Petik dari...

Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...

22086


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved