BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Seringnya pemadaman listrik masih mendominasi keluhan pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Provinsi Lampung. Keluhan tersebut terangkum dari pada responden peserta multistakeholder menuju Lampung Terang 2019 di Bandar Lampung, Kamis (27/4/2017).

Survei dilakukan dengan membagi empat kertas kelemahan, kekuatan, saran, dan pendapat terharap PLN. Hasilnya, pemadaman listrik menempati urutan pertama keluhan pelanggan. Kelemahan lain PLN yang terangkum dalam survei tersebut yakni kurang informatif, sulit dihubungi, pelayanan dan tindak lanjut komplain lambat. Kemudian, pelayanan tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Atas masukan tersebut, PLN Distribusi Lampung pada kesempatan itu mengeluarkan lima resolusi yakni meningkatkan keandalan sesuai tingkat mutu pelayanan yang telah dideklarasikan. Meningkatkan informasi tentang ketenagalistrikan melalui media sosial dan brosur.

Kemudian, meningkatkan sosialisasi contack center 123 melalui sosial media. Service level agreement (SLA) respond time 45 menit. "Dalam waktu 45 menit, petugas PLN datang ke lokasi dan mulai melaksanakan pekerjaan," General Manager PLN Distribusi Lampung, Daryono.

Terhadap pelanggaran SOP, menajemen PLN memberikan resolusi peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan pengawasan pelaksanaan SOP. "Kami berharap resolusi ini dapat mengatasi kelemahan PLN secara bertahap," kata Daryono.

Forum multistaheholder juga menghasilkan tiga kesepakatan yakni mendukung PLN membangun infrastruktur ketenagalistrikan menuju Lampung Terang 2019. Mendukung PLN dalam mewujudkan pelayanan publik berintegritas, dan turut menjaga jaringan listrik dan aset PLN demi kehandalan, keamanan, dan keselamatan ketenagalistrikan. (PRO1)

�