BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung mencatat, saat ini daya beli masyarakat masih terjaga dengan laju inflasi atau kenaika harga bulanan yang stabil.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Junanto Herdiawan mengatakan, indikator perekonomian menunjukkan daya beli masyarakat di Lampung masih terjaga dengan baik.
"Hal ini ditunjukkan dengan laju inflasi inti yang stabil dan cenderung meningkat terukur pada triwulan ketiga di tahun 2024," kata Junanto Herdiawan dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Jumat (11/10/2024).
Menurut Junanto Herdiawan, laju inflasi secara tahunan di Lampung saat ini menunjukkan masih terkendali dengan tren yang melambat.
"Hal ini didukung adanya penurunan harga komoditas bahan makanan bergejolak atau volatile food (VF), dan sejalan dengan sinergi dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Lampung yang semakin menguat," ujar Junanto Herdiawan.
Junanto menyebut, inflasi Lampung pada September 2024 tercatat sebesar 2,16 persen bila dilihat secara tahunan, dan masih dalam kisaran target inflasi 2024 yang memiliki rentang sebesar 1,5-3,5 persen.
"Perekonomian di Lampung pada 2024 ini secara umum diprakirakan tumbuh positif di kisaran 4,4-4,9 persen dari tahun ke tahun, dengan kecenderungan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 4,55 persen dari tahun ke tahun," sebut Junanto.
Menurut Junanto, optimisme pertumbuhan positif perekonomian Lampung tersebut, didukung oleh masih kuatnya prospek dari beberapa sektor penunjang perekonomian daerah seperti sektor perdagangan, transportasi pergudangan, dan industri pengolahan.
"Dengan adanya ini, kami mengapresiasi berbagai langkah yang ditempuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan mengendalikan inflasi, khususnya mengantisipasi perkembangan ekonomi ke depan," jelas Junanto Herdiawan.
Diketahui, perkembangan perekonomian secara nasional telah terjadi tren deflasi yang terjadi selama lima bulan secara beruntun.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Indonesia mengalami deflasi 0,12 persen berdasarkan bulan perbulan pada September 2024.
Tren deflasi ini telah berlangsung sejak Mei 2024, dengan rincian deflasi 0,03 persen terjadi di Mei, 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen di Juli, dan 0,03 persen pada Agustus.
Kemudian inflasi tahunan tercatat 1,84 persen tahun pertahun dan inflasi tahun kalender 0,74 persen sejak awal tahun hingga saat ini.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini, deflasi yang telah terjadi selama lima bulan beruntun ini bukan sinyal negatif bagi perekonomian.
Hal itu karena deflasi disebabkan oleh komponen harga bergejolak (volatile food) yang berkaitan dengan komoditas pangan. Dengan deflasi pangan, maka harga bahan makanan di pasar dalam kondisi stabil atau bahkan menurun. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1195
Lampung Selatan
3298
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia