Sidang Fee Proyek Jilid II Lampung Selatan | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Mantan Plt Ketua DPW PAN Lampung Irfan Nuranda Djafar mengakui setor uang Rp750 juta, kepada mantan Kabid Pengairan Lampung Selatan Syahroni untuk mendapatkan proyek pekerjaan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lampung Selatan. Namun pria yang juga Komisaris PT Bumi Lampung Persada mengkau tidak mengetahui, dirinya dapat paket pekerjaan di Lampung Selatan.

Dalam persidangan, Irfan Nuranda Djafar juga mengaku dia kenal dengan mantan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan, yang juga saat itu sebagai kader PAN Lampung. Meski dekat dengan Zainudin, Irfan mengaku tidak mengetahui perusahaan juga ikut diploting.

"Iya saat itu ada setoran Rp750 juta ke Syahroni untuk dapat pekerjaan, tapi untuk yang Rp1,3 miliar saya tidak tahu. Memang awalnya proyek itu saya tidak tahu. Saat itu baru tahu setelah saya dipanggil ke Mako Brimob Polda Lampung untuk diperiksa," kata Irfan Nuranda Djafar saat jadi saksi sidang fee proyek Lampung Selatan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu (14/4/2021).

Irfan juga menerangkan, bahwa ada orang-orang yang bisa mengurus perkara untuk terdakwa Hermansyah Hamidi. Dimana saat itu, ia pernah dihubungi Slamet orang Pekalongan yang menawarkan akan membantu Hermansyah Hamidi, agar tidak ditetapkan tersangka oleh KPK RI.

"Saat itu, saya pernah bertemu dengan Suhadi mantan polisi dan pengacara, lalu Slamet bilang ada Agung, katanya orang BIN. Setelah itu, saya pernah ketemu sekali, mereka awalnya minta Rp3 miliar, namun akhirnya disepakati turun menjadi Rp1 miliar," ujar Irfan.

Meski turun harga Rp1 miliar, namun Irfan tidak sanggup karena nominal yang ditawarkan terlalu besar. Selanjutnya Irfan kemudian berpikir bahwa tawaran itu tidak jelas dan hanya menyusahkan, akhirnya usaha itu tidak dilakukan dan uang tersebut tidak diberikan. (PRO3)

>