Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Smart Farming Polinela, Petani Cabai Pekon Srikaton, Pringsewu Panen Optimal
Lampungpro.co, 27-Aug-2025

Sandy 352

Share

Salah seorang petani cabai, Marsudi | Lampungpro.co

PRINGSEWU (Lampungpro.co) : Di tengah cuaca panas dan tidak tentu yang kerap membuat petani ragu untuk menanam cabai, sebuah terobosan teknologi pertanian justru membawa harapan baru bagi kelompok tani di Kabupaten Pringsewu. Gapoktan Sumber Katon di Pekon Srikaton, Kecamatan Adiluwih, menjadi salah satu yang berhasil merasakan langsung manfaat sistem Smart Farming yang dikembangkan oleh tim riset dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela).

Salah seorang petani, Marsudi, menjadi contoh nyata bagaimana teknologi mampu mengubah pola bertani tradisional menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Lahan cabai seluas seperempat hektar miliknya yang mulai ditanami sejak Mei lalu kini tampak memerah, siap dipanen.

“Alhamdulillah, dengan bantuan alat yang diberikan Polinela, saya bisa merasakan hasilnya. Awalnya sempat ragu, tapi setelah mencoba, manfaatnya benar-benar terasa,” ujar Marsudi saat ditemui di kebunnya, Rabu (27/8/2025).

Menurut Marsudi, alat Smart Precision Farming membantu dirinya dalam menentukan jadwal penyiraman dan pemupukan secara lebih tepat. Dengan sistem ini, kebutuhan tanaman dapat dipenuhi sesuai waktu yang ideal tanpa harus menguras tenaga untuk mengangkut air atau melakukan pemupukan manual.

Proses pemanenan cabai oleh petani di Pekon Srikaton, Pringsewu | Lampungpro.co

“Prediksi panen dari lahan 2.500 meter persegi ini bisa mencapai 2,5 ton dalam waktu panen satu setengah bulan. Kalau dengan cara manual, paling hanya satu sampai satu setengah ton,” jelasnya.

mgid.com, 755438, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Marsudi menambahkan, keunggulan teknologi ini juga terletak pada efisiensi pupuk. Proses pemupukan dapat dilakukan secara bertahap dan tepat dosis, sehingga pertumbuhan tanaman lebih maksimal.

“Misalnya kita punya pupuk 10 kilo. Kalau dulu biasanya sekali pakai, tapi sebenarnya lebih bagus dibagi lima kali. Dengan alat ini, hal itu bisa dilakukan dengan mudah tanpa harus repot menyiram manual,” katanya.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bro, Pelajaran Apa yang Kau Petik dari...

Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...

7584


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved