PRINGSEWU (Lampungpro.co) : Tim periset dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) bersama mitra kolaborasi melaksanakan implementasi dan pengujian perangkat prototipe smart farming portabel di lahan seluas 2.500 meter persegi di Pekon Sri Katon, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Sabtu (17/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program riset terapan kolaboratif yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan.
Riset ini bertujuan untuk mengembangkan pertanian presisi berbasis teknologi untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Lahan demplot dalam kegiatan ini dirancang dengan 30 bedengan dan ditanami 5.000 batang bibit cabai. Sistem irigasi dibagi menjadi dua zona untuk menjaga performa perangkat dan efisiensi pompa air.
Teknologi ini juga mengintegrasikan sistem pemupukan otomatis sebagai bagian dari fungsi utama perangkat. Prototipe smart precision farming yang dikembangkan dirancang untuk memantau suhu dan kelembaban udara maupun tanah secara real-time.
Perangkat ini dapat diakses melalui gawai seperti smartphone, tablet, atau laptop yang terhubung ke jaringan internet, memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara efisien.
Selama masa riset dengan siklus budidaya tanaman cabai, petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) Sumber Katon didampingi oleh tim periset dari Polinela, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan), serta guru dan siswa dari SMK Negeri 1 Abung Selatan dan SMK Negeri 2 Metro yang turut terlibat dalam program ini.
Tak hanya fokus pada sektor hulu, tim periset juga mengembangkan model manajemen rantai pasok serta teknologi pengolahan pangan inovatif untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan memperkuat posisi petani di pasar.
Riset ini diharapkan dapat menjadi role model bagi integrasi teknologi pertanian, pengolahan pangan, hingga strategi bisnis pertanian yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kolaborasi riset ini tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga bagaimana membangun ekosistem kemitraan antarpemangku kepentingan. Kami berharap produk dan teknologi yang dikembangkan bisa diadopsi luas oleh masyarakat,” ujar Ketua tim riset, Eko Win Kenali, S.Kom., M.Cs.
Eko bersama timnya yang terdiri dari Khusnatul Amaliah, S.Kom., M.Kom., Dani Rofianto, S.Mat., M.Kom., Jaka Fitra, S.Kom., M.TI., Halim Fathoni, S.T., M.Sc., Ph.D., Tiara Kurnia Khoerunisa, S.T., MTP., serta Hevia Purnama Sari, S.P., M.Si., menjadi bagian dari empat periset Polinela yang berhasil lolos seleksi pendanaan riset terapan tahun 2025.
Program ini mengusung semangat kolaborasi pentahelix yang melibatkan dunia pendidikan, pemerintah, industri, komunitas, dan media untuk memperkuat pembangunan pertanian modern di Provinsi Lampung sebagai salah satu lumbung pangan strategis nasional. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
4311
Kominfo Lampung
464
Kominfo Lampung
462
Kominfo LamSel
439
Kominfo LamSel
490
453
02-Jul-2025
219
02-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia