Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Wujudkan Kampus Berdampak Polinela Uji Coba Prototipe Smart Farming di Pringsewu, Tanam 5000 Batang Cabai
Lampungpro.co, 20-May-2025

Sandy 20975

Share

Dokumentasi Humas Politeknik Negeri Lampung | Lampungpro.co

PRINGSEWU (Lampungpro.co) : Tim periset dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) bersama mitra kolaborasi melaksanakan implementasi dan pengujian perangkat prototipe smart farming portabel di lahan seluas 2.500 meter persegi di Pekon Sri Katon, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Sabtu (17/5/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program riset terapan kolaboratif yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan.

Riset ini bertujuan untuk mengembangkan pertanian presisi berbasis teknologi untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Lahan demplot dalam kegiatan ini dirancang dengan 30 bedengan dan ditanami 5.000 batang bibit cabai. Sistem irigasi dibagi menjadi dua zona untuk menjaga performa perangkat dan efisiensi pompa air.

Teknologi ini juga mengintegrasikan sistem pemupukan otomatis sebagai bagian dari fungsi utama perangkat. Prototipe smart precision farming yang dikembangkan dirancang untuk memantau suhu dan kelembaban udara maupun tanah secara real-time.

Perangkat ini dapat diakses melalui gawai seperti smartphone, tablet, atau laptop yang terhubung ke jaringan internet, memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara efisien.

Selama masa riset dengan siklus budidaya tanaman cabai, petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) Sumber Katon didampingi oleh tim periset dari Polinela, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan), serta guru dan siswa dari SMK Negeri 1 Abung Selatan dan SMK Negeri 2 Metro yang turut terlibat dalam program ini.

Tim periset dari Polinela, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan), serta guru dan siswa dari SMK Negeri 1 Abung Selatan dan SMK Negeri 2 Metro

Tak hanya fokus pada sektor hulu, tim periset juga mengembangkan model manajemen rantai pasok serta teknologi pengolahan pangan inovatif untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan memperkuat posisi petani di pasar.

Riset ini diharapkan dapat menjadi role model bagi integrasi teknologi pertanian, pengolahan pangan, hingga strategi bisnis pertanian yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kolaborasi riset ini tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga bagaimana membangun ekosistem kemitraan antarpemangku kepentingan. Kami berharap produk dan teknologi yang dikembangkan bisa diadopsi luas oleh masyarakat,” ujar Ketua tim riset, Eko Win Kenali, S.Kom., M.Cs.

Eko bersama timnya yang terdiri dari Khusnatul Amaliah, S.Kom., M.Kom., Dani Rofianto, S.Mat., M.Kom., Jaka Fitra, S.Kom., M.TI., Halim Fathoni, S.T., M.Sc., Ph.D., Tiara Kurnia Khoerunisa, S.T., MTP., serta Hevia Purnama Sari, S.P., M.Si., menjadi bagian dari empat periset Polinela yang berhasil lolos seleksi pendanaan riset terapan tahun 2025.

Lahan seluas 2.500 meter persegi di Pekon Sri Katon, Kecamatan Adiluwih

Program ini mengusung semangat kolaborasi pentahelix yang melibatkan dunia pendidikan, pemerintah, industri, komunitas, dan media untuk memperkuat pembangunan pertanian modern di Provinsi Lampung sebagai salah satu lumbung pangan strategis nasional. (***)

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Setelah Dilantik 20 Februari Lalu, Apakah Keluhan...

Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...

4311


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved