Wali Kota Bandar Lampung Saat Menerima Penghargaan Jajanan Pangan Terbaik SMPN 7 Dari BPOM | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): SMPN 7 Bandar Lampung mendapat penghargaan sekolah terbaik tingkat Provinsi Lampung, atas program panganan jajanan anak usia sekolah dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bandar Lampung, Rabu (29/9/2021). Penghargaan diterima langsung Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana di Ruang Wali Kota.

Kepala Balai BPOM Bandar Lampung Sukriadi Darma mengatakan, terpilihnya SMPN 7 Bandar Lampung karena semua indikator sudah terpenuhi. Atas keberhasilan ini, SMPN 7 Bandar Lampung akan mewakili Lampung dalam lomba tingkat nasional untuk.

"Kami sudah melakukan penilaian dengan beberapa kriteria, dengan indikator penilaian yang paling dilihat jajanan anak sekolah di sekitar lingkungan sekolah. Dari hasil penilaiannya, seluruhnya bebas dari bahan berbahaya," kata Sukriadi.

SMPN 7 Bandar Lampung merupalan sekolah binaan Balai BPOM sejak tahun 2019, dengan lima program unggulan soal panganan jajanan anak usia sekolah. Program itu diantaranya Formasi GITAR adalah Forum Informasi dan Konsultasi Gizi dan Kesehatan Remaja.

"Lalu program netizen kepo untuk mengecek kadaluwarsa izin edar kemasan, kemudian agen pangan dengan stikerisasi diseluruh jajanan di warung sekitaran rumah siswa. Sementara indikator penilaian berupa jajanan anak sekolah di kantin, maupun sekitar sekolah terbebas dari bahan berbahaya," ujar Sukriadi.

Penilaian lainnya berupa keaktifan komunitas sekolah mulai dari siswa, orang tua, dan tenaga pendidik. Mereka diminta aktif untuk meningkatkan pengetahuan serta kewaspadaan, terhadap jajanan yang mengandung bahan berbahaya, termasuk koordinasi mereka.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Bandar Lampung Kadek Sumartha mengaku sudah hampir 90 persen persiapan di SMPN 7 Bandar Lampung untuk lomba nasional. Selanjutnya pihak sekolah tinggal menunggu tim dari Jakarta, seperti penilaian pasar-pasar yang pernah dilakukan.

"Jadi dari bahan jajanannya sudah kami teliti layak atau tidaknya untuk jadi jajanan sekolah, dinas pangan juga ada alat sendiri untuk mengetes bahan makanan. Apalagi jika sudah bekerjasama dengan BPOM, bisa lebih menguatkan," ungkap Kadek Sumartha. (***)

Editor : Febri Arianto

Reporter : Asandy