Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Soal Gratifikasi Seks, KPK: Bisa Dijerat Dengan Pidana
Lampungpro.co, 01-Feb-2019

Heflan Rekanza 784

Share

JAKARTA (Lampungpro.com) : Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan gratifikasi seks seharusnya bisa dijerat dengan pidana. Terlebih bila dalam pemberian itu terdapat unsur menyalahgunakan wewenang, pemberian izin dan lain sebagainya. "Kalau di beberapa negara memang sudah masuk pemberian gratifikasi. Saya pikir itu kan pemberian hadiah juga, yang membiayai orang lain," kata dia.

Alex mengungkapkan, dalam gratifikasi seks pemberi mengeluarkan uang untuk membiayai layanan seks bagi penerima gratifikasi. Dia mengatakan nilai gratifikasi seks dapat diukur dari besaran biaya yang dikeluarkan oleh pemberi gratifikasi kepada penyedia jasa prostitusi. "Mestinya bisa dijerat sebagai gratifikasi, apalagi bila dalam pemberian itu ada sesuatu yang diberikan oleh penerima," ungkapnya.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi telah diatur bahwa gratifikasi didefinisikan bukan pemberian uang atau barang secara langsung. Dalam UU tersebut yang dimaksud gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya.

Undang-Undang Tipikor menyebut gratifikasi tersebut bisa diterima baik di dalam maupun luar negeri, dan dilakukan dengan sarana elektronik maupun non-elektronik. Dugaan pemberian gratifikasi seks pernah mencuat dalam beberapa kasus yang ditangani KPK, misalnya kasus suap hakim Pengadilan Tipikor Bandung, Setyabudi Tejocahyono yang mencuat medio 2013 silam.

Tejo diduga tak hanya menerima uang suap, tapi juga gratifikasi seks dari pengusaha Toto Hutagalung. Pemberian itu berkaitan dengan kasus korupsi dana bantuan sosial yang sedang diadili di pengadilan Tipikor Bandung. Dalam kasus itu, Setyabudi telah divonis 12 tahun penjara.(**/PRO4)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

249


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved