JAKARTA (Lampungpro.com): Semua orang tahu betapa sulitnya menaklukkan Gunung Everest. Gunung tertinggi di dunia ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka yang dapat menaklukkannya. Selain biaya yang mahal, seseorang juga harus memiliki mental dan fisik yang kuat untuk mendakinya.
Seperti dilansir Sportorism (Grup Lampungpro.com), dalam sejarah, orang pertama yang mampu menaklukkan gunung ini ialah Edmund Hillary. Tetapi tanpa seorang Sherpa yang membantunya, dia takkan berhasil mencapai puncak gunung tersebut.
Siapa Sherpa, dia adalah nama salah satu suku bangsa di Nepal dan Tibet yang hidup di lereng-lereng pegunungan Himalaya. Mereka banyak menjadi pemandu karena ahli mendaki dan kenal medan. Saat ini jumlah mereka kurang lebih 60.000 jiwa.
Sumber keunikan mereka itulah yang kemudian menjadi faktor timbal balik yang menguntungkan bagi kepariwisataan Nepal, sekaligus menjadi bukti dari makna wejangan sang Rinpoche kepada warga Sherpa. Himalaya yang menjadi istana para puncak-puncak tertinggi di dunia kemudian diburu para penggila traveling hingga ribuan expedisi dari berbagai belahan dunia.
Berawal dari expedisi mencengangkan menuju atap dunia, puncak Everest, Sherpa bernama Apa Sherpa, Ang Rita dan Tenzing Norgay yang dijuluki tiga Harimau Salju. Sukses menjadi jembatan emas bagi para pendaki kawakan seperti Edmund Hillary untuk mendapatkan gelar bangsawan dari Ratu Inggris karena menjadi orang pertama yang berhasil menaklukan Everest.
Hutang budi Edmund Hillary pun akhirnya dibayar dengan mendirikan berbagai fasilitas kebudayaan hingga pendidikan bagi kaum Sherpa yang hidup di sepanjang pegunungan Everest.
Orang-orang Sherpa pada dasarnya adalah suku nomaden yang suka berpindah-pindah dan kemudian menetap di Distrik Khumbu, Solukhumbu, dan kemudian secara bertahap bergerak lebih jauh ke Barat. Mereka bermigrasi dari Tibet sekitar lima abad yang lalu dan sebagian besar dari mereka adalah penganut Budha.
Orang-orang Sherpa sudah diakui Dunia sebagai Pendaki gunung Elit dan Ahli di medan pegunungan khususnya di Himalaya. Mereka tak terkira jasanya atas ratusan keberhasilan Ekspedisi-ekspedisi di Pegunungan Himalaya.
Mereka dapat berfungsi sebagai Guide ataupun Porter di Pegunungan yang memiliki ketinggian Ekstrem. Bahkan, istilah Sherpa saat ini seakan sudah menjadi istilah sebutan bagi para Guide atau Porter yang disewa untuk ekspedisi pendakian gunung, tanpa melihat etnis mereka.
Sherpa yang terkenal dalam pendakian Internasional dan Komunitas pendaki gunung karena mereka memiliki ketahanan yang luar biasa, keahlian dan Pengalaman di gunung-gunung tinggi.
Banyak teori yang menyebutkan bahwa sebagian dari kemampuan orang-orang Sherpa dalam mendaki gunung ini merupakan hasil adaptasi genetik untuk tinggal di dataran tinggi. Beberapa adaptasi ini termasuk enzim pengikat hemoglobin mereka yang unik dan mereka dapat memproduksi nitric oxide dua kali lipat dari orang biasa. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
355
Bandar Lampung
826
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia