Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Surat Cinta Ridho Ficardo: dari Tetesan Air Mata hingga Pelukan Hangat Keluarga
Lampungpro.co, 19-Jun-2018

Amiruddin Sormin 4456

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Menjelang Pemilihan Gubernur Lampung (Pilgub) 27 Juni 2018, Gubernur Lampung (nonaktif) Muhammad Ridho Ficardo yang kembali maju bersama Wakil Gubernur (nonaktif) Bachtiar Basri, menulis sebuah surat untuk masyarakat Lampung. Surat berisi ucapan Idulfitri hingga harapan ini ditulis Ridho, pada Jumat (15/6/2018) bertepatan dengan Idulfitri 1 Syawal 1439 Hijriah.

Berikut isi lengkapnya.

Yang saya cintai Bapak, Ibu, seluruh masyarakat Lampung. Di hari yang fitri ini, saya Muhammad Ridho Ficardo menyampaikan minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir dan bathin, 1 Syawal 1439 H kepada keluarga besar saya, seluruh masyarakat Lampung. Dalam waktu yang baik ini pula, salam hormat saya sampaikan kepada guru-guru yang membekali dan mengajarkan ilmu agama dan ilmu penghidupan kepada saya.

Bapak, ibu, seluruh keluarga besar masyarakat Lampung yang saya cintai. Saat menuliskan surat ini, kata demi kata, kalimat demi kalimat, jujur... air mata saya menetes. Terbayang membuncahnya kebahagiaan berkumpul bersama keluarga besar di Hari Raya ini.

Terbayang oleh saya, tiga tahun berlalu begitu cepat. Tiga tahun kebersamaan kita, bersama membangun Lampung, tanah kelahiran yang kita cintai ini. Tanah pengabdian yang kita jaga bersama.

Saat menuliskan surat ini, saya seperti sedang berada dalam pelukan hangat keluarga besar saya. Keluarga besar saya di Bandar Lampung, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Pesisir Barat, Way Kanan, Lampung Utara, Mesuji, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Metro, dan Lampung Barat.

Saya seperti sedang menuliskannya di tengah-tengah ladang, kebun, dan sawah para petani. Sembari bersama-sama mengetam padi, memetik lada, dan kopi atau sembari menderes karet.

Saya seperti sedang menuliskannya di tengah para nelayan, sembari menjahit jaring, menarik pancing, dan mengalahkan ombak laut.

Saya seperti sedang menuliskannya bersama para buruh yang memeras peluh di siang yang tak kunjung teduh. Saya seperti sedang menuliskannya di saat kita sedang bersama-sama membangun jembatan, membangun jalan, dan menembus tanah-tanah terisolasi di seluruh penjuru Lampung.

Saya seperti sedang menuliskannya di tengah para tukang kayu dan tukang batu yang sedang membangun sekolah, rumah ilmu untuk anak-anak kita. Generasi muda terbaik, generasi penerus Lampung.

Saya bangga, saya bahagia, dan saya terharu. Hati, pikiran, langkah, dan kedua tangan kecil saya ini bersama-sama, Insya Allah atas kehendak Allah swt, ikhlas untuk bekerja dan menyaksikan hadirnya senyum bahagia seluruh masyarakat Lampung.

Bukankah begitu damai melihat senyum tulus dari Suoh hingga Kelumbayan. Bukankah begitu bahagia menyaksikan renyah tawa masyarakat di 15 kota/kabupaten di seluruh Provinsi Lampung.

Bapak dan Ibu, masyarakat di seluruh Lampung. Tiga tahun bukanlah waktu yang terlalu lama. Selain permohonan maaf saya, M. Ridho Ficardo beserta keluarga besar, juga berharap bahwa tiga tahun yang telah berlalu adalah waktu yang penuh makna dan berharga bagi kita semua.

Bapak, Ibu, dan seluruh masyarakat Lampung yang saya hormati. Di Hari Raya yang fitri ini, saya dan guru sekaligus teman juga orang tua saya, Bachtiar Basri, memohon keikhlasan seluruh keluarga besar masyarakat Lampung untuk selalu bersama sama, untuk selalu bergandengan tangan, bersama-sama melihat matahari terbit dan terbenam, bersama-sama makan nasi juga menghirup kopi, dan bersama-sama bekerja membangun Lampung, bersama-sama lima tahun lagi (2019-2024).

Sebelum saya mengakhiri surat ini, mohon sampaikan salam dan cinta saya Muhammad Ridho Ficardo dan cinta Bachtiar Basri kepada Bapak, Ibu, suami, istri, serta seluruh keluarga besar rakyat Lampung. Sekaligus memohon keikhlasan seluruh keluarga besar masyarakat Lampung, dari kota hingga ke desa, dari pantai hingga ke gunung, dari pabrik-pabrik hingga ke ladang ladang untuk mengingat wajah kami di TPS pada 27 Juni 2018.

Terakhir, jika dalam menuliskan surat ini terdapat hal yang kurang pantas, saya Muhammad Ridho Ficardo beserta Bachtiar Basri mohon maaf kepada seluruh masyarakat Lampung dan hanya kepada Allah swt, Sang Khalik, saya mohon ampun.

Terima kasih,
Wassalamualaikum Wr. Wb.


Muhammad Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Geger Ijazah Palsu, Rismon Hasiholan Sianipar, dan...

Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...

2569


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved