BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, berkomitmen untuk tetap menjadi kampus yang dekat dengan masyarakat, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Menyikapi pemberitaan yang menyebut keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kampus sebagai kesemrawutan, pihak universitas mengambil posisi yang bijak, humanis, dan solutif, bukan represif.
Wakil Rektor II UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. Safari Daud, S.Ag., M.Sos.I mengatakan, kampus tidak akan mengambil langkah pembubaran terhadap pedagang yang beraktivitas di sekitar lingkungan UIN.
Menurutnya, tindakan semacam itu tidak hanya tidak elok, tetapi juga bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan semangat keberpihakan sosial yang dijunjung tinggi oleh UIN Raden Intan Lampung.
"Kami memahami situasi ekonomi masyarakat hari ini. Mengusir pedagang kecil bukanlah solusi yang manusiawi, apalagi di masa ekonomi yang penuh tantangan," kata Prof. Safari Daud dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025).
Prof. Safari menilai, kampus harus menjadi bagian dari solusi, bukan sumber keresahan, karena di balik papan nama megah UIN Raden Intan Lampung, ada tanggung jawab moral untuk tetap memanusiakan manusia.
Prof. Safari menegaskan, meski UIN Raden Intan Lampung terus berkomitmen menjaga ketertiban, kebersihan, dan keindahan lingkungan kampus, karena semua langkah itu tetap ditempuh dengan memperhatikan etika sosial dan kemaslahatan bersama. Ia menekankan bahwa ketertiban dan kemanusiaan harus berjalan seimbang.
'Kami ingin menjaga wajah kampus tetap rapi dan tertib, namun tanpa mengabaikan nilai kemanusiaan. Namun pada prinsipnya, ketertiban tidak boleh menginjak martabat," tegas Prof. Safari Daud.
Dalam menjaga harmoni antara lingkungan akademik dan masyarakat sekitar, pihak kampus telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung sebagai pihak yang memiliki kewenangan dalam penataan ruang publik di wilayah tersebut.
"Kami sudah berkomunikasi dengan Pemkot, agar dapat mencarikan pola penataan yang lebih baik, karena hal itu berada dalam kewenangan pemerintah kota. UIN tentu mendukung upaya penataan yang tertib dan sehat, sambil terus menjaga hubungan baik dengan masyarakat," ujar Prof. Safari Daud.
Safari Daud menambahkan, kebersihan dan kerapian memang menjadi perhatian kampus, namun UIN Raden Intan Lampung juga menghargai realitas sosial yang berkembang di sekitar lingkungan akademik.
Oleh karena itu, dengan adanya sinergi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat, dinilai sangat penting agar solusi yang lahir tidak merugikan pihak mana pun.
"Kebersihan yang tak terjaga memang menjadi masalah, tapi kami yakin penanganannya harus kolaboratif. Kami ingin menjadi contoh sinergi antara lembaga pendidikan dan masyarakat," tambah Prof. Safari Daud.
Prof. Safari juga menanggapi berbagai kritik dan masukan dari masyarakat dengan sikap terbuka. Menurutnya, setiap kritik adalah cermin kepedulian terhadap kampus, bukan ancaman.
Kritik ia pandang sebagai bentuk cinta, karena UIN Raden Intan Lampung terbuka terhadap masukan agar hal-hal teknis seperti kebersihan, estetika, dan kenyamanan yang terus ditingkatkan.
Sebagai lembaga pendidikan Islam negeri terbesar di Lampung, UIN Raden Intan Lampung berkomitmen untum menjadi pusat ilmu pengetahuan yang berakar pada nilai-nilai moral dan kemaslahatan sosial, karena kampus tidak boleh hidup dalam menara gading, terpencil dari realitas sosial di sekitarnya.
Sejalan dengan visi Menteri Agama RI tentang Kampus Berdampak, yakni perguruan tinggi keagamaan yang tidak hanya mencetak sarjana, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat.
Prof. Safari juga menegaskan, UIN Raden Intan Lampung terus bergerak menjadi universitas yang inklusif, solutif, dan berkontribusi bagi pembangunan sosial.
"Kami berupaya mewujudkan visi Kementerian Agama, agar UIN menjadi kampus yang benar-benar berdampak. Artinya, ilmu yang dikembangkan di ruang kuliah harus berpijak pada realitas sosial dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat," jelas Safari Daud.
Langkah UIN Raden Intan Lampung ini sekaligus menunjukkan kemegahan institusi tidak diukur dari seberapa tegas ia menertibkan, tetapi dari seberapa bijak ia memahami realitas dan menebar manfaat bagi sesama.
Rektorat ingin UIN Raden Intan Lampung hadir sebagai ruang ilmu yang memanusiakan manusia, menjadi rumah besar yang teduh bagi semua, baik sivitas akademika maupun masyarakat di sekelilingnya. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
43096
277
20-Dec-2025
307
20-Dec-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia