BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Terkait tewasnya pekerja teknisi lift yang diketahui bernama Suryono, yang jatuh dari lantai 5 gedung satu atap Pemerintah Kota Bandar Lampung, Kamis (27/2/2020) sore kemarin. Wakil Wali Kota Bandar Lampung Muhammad Yusuf Kohar ikut angkat bicara, terkait meninggalnya teknisi saat melakukan perbaikan lift ini.

Terkait kejadian ini, M. Yusuf Kohar mempertanyakan soal kelayakan operasional gedung milik Pemerintah Kota Bandar Lampung ini. Kelayakan ini dimulai dari surat sertifikat layak operasi dan izin mendirikan bangunan (IMB).

"Patut dipertanyakan. Ini apakah sudah ada uji kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sudah diterapkan. Selanjutnya, apakah uji beton sudah dilakukan apa belum. Uji strukturnya juga apakah sudah apa belum, apakah sudah sesuai semuanya," M. Yusuf Kohar, Jumat (28/2/2020).

Selain itu, sertifikat layak operasi juga harus dimiliki oleh tiap bangunan gedung. Dimana sebelum bangunan gedung tersebut dimanfaatkan atau beroperasi, pastikan kelayakannya. Alasannya, untuk mengetahui kelayakan gedung sekaligus untuk menghindari kejadian seperti ini.

"Jika persyaratan ini belum dipenuhi, maka akan jadi preseden buruk di bawah kepemimpinan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN di mata masyarakat. Kita ini pemerintah, sudah semestinya memberi suri tauladan yang baik," ujar Yusuf Kohar.

Sebelumnya Wali Kota Bandar Lampung Herman HN menyebut, kejadian ini merupakan kecelakaan kerja. Artinya bukan lift Pemerintah Kota Bandar Lampung yang jatuh, akan tetapi orangnya.(FEBRI/PRO2)