Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Tiga Maskapai Merugi Akibat Boeing 737 MAX Dilarang Terbang
Lampungpro.co, 29-Apr-2019

Erzal Syahreza 544

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Boeing 737 MAX masih dilarang terbang oleh berbagai negara akibat insiden jatuhnya pesawat itu di Etiopia dan Indonesia. Pendapatan Boeing turun 21 persen dalam tiga bulan pertama 2019 akibat krisis ini, tetapi maskapai yang membeli pesawat 737 MAX juga memikul kerugian.

Dilaporkan CNN, tiga maskapai mengungkap kerugian sekitar USD 608 juta atau Rp 8,6 triliun (USD 1 = Rp 14. 148) akibat pelarangan Boeing 737 MAX. Tiga maskapai itu adalah maskapai American Airlines, Southwest Airlines, dan Norwegian.

American Airlines memiliki 24 Boeing 737 Max dan mengestimasi kerugian akan mencapai USD 350 juta (Rp 4,9 triliun) tahun ini. Pasalnya, 115 penerbangan harian batal hingga 19 Agustus mendatang akibat pelarangan Boeing 737 MAX.

Southwest yang memiliki 34 pesawat Boeing 737 MAX menyebut maskapai kehilangan USD 200 juta (Rp 2,8 triliun) pada kuartal I 2019. Masalah lain seperti penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) juga menjadi faktor negatif bagi Southwest.

Sementara, maskapai bertarif murah Norwegian menyebut pelarangan Boeing 737 MAX akan membuat perusahaan rugi USD 58 juta (Rp 822,5 miliar) tahun ini. Maskapai Norwegian memiliki 18 pesawat Boeing 737 MAX. CEO Southwest Gary Kelly menyebut tidak senang akan pelarangan Boeing 737 MAX, tetapi hubungan dan negosiasi maskapai dengan Boeing akan terus dilaksanakan secara tertutup.

Di lain pihak, CEO Norwegian Bjørn Kjos berkata mereka sudah bertemu dengan pihak Boeing. Mereka membahas kerugian dan ganti rugi akibat pelarangan Boeing 737 MAX. "Jelas kami tidak akan menanggung biaya terkait armada baru yang kami harus sementara kandangkan. Kami akan mengirim tagihan ke pembuat pesawat ini," ujar Kjos bulan lalu.

CEO Boeing, Dennis Muilenburg turut angkat bicara perihal ini. Mereka akan terus berupaya untuk memperbaiki hubungannya dengan para maskapai yang menggunaka 737 MAX. Serta akan terus memperbaiki 737 MAX itu sendiri. "Kita harus mendapatkan kembali kepercayaan dari masyarakat penerbangan, itu masa depan kita. Ini merupakan hal yang sangat serius," ungkapnya.

Boeing 737 MAX dilarang terbang oleh negara asalnya sendiri, yakni AS. Pelarangan ini disampaikan langsung oleh Presiden Donald Trump di Gedung Putih pada pertengahan Maret lalu. Keputusan itu baru akan dicabut jika Boeing dapat memberi penjelasan lengkap atas permasalahan yang terjadi. (***/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

23496


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved