Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Tingkatkan Bauran Energi Baru Terbarukan hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah
Lampungpro.co, 29-May-2025

Febri 852

Share

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) didampingi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu (kiri), dan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi (kanan) saat memaparkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034 di Jakarta

JAKARTA (Lampungpro.co): PT PLN (Persero) siap menjalankan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, yang resmi diluncurkan pemerintah sebagai acuan strategis pembangunan sistem ketenagalistrikan nasional selama 10 tahun ke depan.

Dalam dokumen strategis ini, total penambahan pembangkit listrik selama satu dekade ke depan sebesar 69,5 gigawatt (GW), dengan porsi bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai 76 persen, sekaligus menjadikan RUPTL 2023-2024 yang paling hijau hingga saat ini.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia mengatakan, RUPTL 2025-2034 merupakan rujukan penting ketenagalistrikan nasional, yang akan menjadi landasan Indonesia dalam mencapai target net zero emissions (NZE) pada tahun 2060.

Pengesahan RUPTL tersebut, juga turut menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi dan transisi energi di Indonesia.

"Kalau semua disiplin menjalankannya, maka 2034 itu sudah melampaui target Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) terhadap energi terbarukan, yang penting semuanya konsisten," kata Bahlil Lahadalia dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).

Dalam RUPTL terbaru ini, pemerintah menetapkan porsi bauran EBT dan sistem penyimpanan energi (storage) hingga 76 persen atau sebesar 52,9 GW, dari total tambahan kapasitas pembangkit yang terdiri dari pembangkit tenaga surya sebesar 17,1 GW, tenaga air 11,7 GW, panas bumi 5,2 GW, bioenergi 0,9 GW, dan energi nuklir 0,5 GW.

Pembangkit hijau tersebut, juga turut ditopang oleh sistem penyimpanan energi sebesar 10,3 GW yang terdiri atas pumped storage dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 6 GW dan battery energy storage system (BESS) 4,3 GW.

Sementara porsi energi fosil, hanya mencakup sekitar 24 persen dari total kapasitas tambahan yang terdiri atas pembangkit berbahan bakar gas sebesar 10,3 GW dan batubara sebesar 6,3 GW.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Ketika Diplomasi Teknologi Tiongkok Menembus Lampung

Tantangannya ke depan adalah menjaga kedaulatan data. Kemudian memastikan...

339


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved