KENDARI (Lampungpro.com): Tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok bentrok dengan tenaga kerja lokal di pabrik pemurnian nikel milik PT Virtue Dragon Nikel Industri Dragon (VDNI), Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara Selasa (7/3/2017). Bentrokan yang berlangsung sekitar 30 menit itu dipicu pemukulan pekerja bernama Iwan (35), oleh seorang Kepala Divisi Eksa, Mr Wang. Bentrok pun melibatkan kelompok masing-masing tenaga kerja.

Polsek Bondoala langsung mengamankan dua kelompok yang terlibat bentrok. Empat buruh masing-masing dua dari kelompok yang diduga terlibat kericuhan diamankan. Belum ada keterangan resmi. Polisi masih kesulitan merampungkan berkas berita acara (BAP). Sebab, TKA asal Tiongkok yang diamankan tidak bisa berbahasa Indonesia. Proses penyelidikan masih terus dilakukan pada beberapa hari ini oleh pihak yang berwenang.

Polisi telah menjaminkan tidak ada bentrok susulan pascakejadian ini. Pihak General Manager PT VDNI Rudi Rusmandi belum bersedia memberikan keterangan terkait masalah tersebut. Peristiwa ini perlu dengan cepat ditangani dan dilokalisir oleh aparat setempat, karena dikhawatirkan akan berdampak pada munculnya kembali resistensi dan sentimen terhadap TKA asal Tiongkok yang sempat ramai pada November-Desember tahun lalu.

Tim Crisis Center juga terus melakukan monitoring di media termasuk media sosial berkenaan persepsi dan sentimen yang berkembang atas peristiwa tersebut.  Sejauh ini, pemberitaan di media online maupun media sosial tidak terlalu massif, sehingga diperkirakan dampaknya tidak akan besar.

Menurut Iwan, sebelum kejadian pemukulan itu, ia dipanggil oleh Mr Wang. Saya datang dia langsung pukul dan saya tangkis. Saya langsung dipeluk sama kontraktor yang ada di situ, namun Mr Wang malah mengajak single, tutur Iwan.

Hal yang sama juga diungkapkan Mitra, rekan kerja Iwan di PT VDNI. Saat itu, Mitra berencana menghadap ke pihak manajemen perusahaan untuk mempertanyakan penyebab pemukulan yang menimpa temannya. Saya masuk dalam ruangan dan bersenggolan dengan orang China. Di situ saya langsung didorong terus tiba-tiba ratusan orang China datang membantu untuk memukul, teman-temanku juga langsung bantu dan terjadilah bentrokan, ungkap Mitra. (*/PRO2)