Kepala Pabrik Aqua Tanggamus, Asep Mawan Ruswandi (kiri) dan External Relations Senior Manger Wilayah Sumatera, Wirnos. LAMPUNGPRO.CO

KOTA AGUNG (Lampungpro.co): Selain memproduksi air mineral Aqua, PT Tirta Investama Aqua Danone Tanggamus, juga membina usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis potensi lokal. Saat ini, dua produk UMKM yakni kripik pisang dan kopi binaa Aqua Tanggamus mampu menembus pasar nasional bahkan hingga mancanegara.

"Ini merupakan progam pemberdayaan masyarakat, meliputi pengembangan kelompok usaha makanan ringan dan kerajinan. Terdapat tiga jenis UMKM yang dikembangkan, yaitu pengelolaan kopi bubuk Teba, keripik pisang Teba, dan Kerajinan kain Tapis," kata Stakeholder Relations Pabrik Aqua Tanggamus Abdul Manaf, kepada media, Jumat (12/11/2021).    

Pemilihan ketiga jenis produk tersebut, kata Abdul Manaf, berdasarkan hasil survei terhadap potensi lokal atau kekayaan alam Tanggamus yang merupakan daerah penghasil kopi robusta dan pisang di Lampung. "Saat ini jumlah pemetik manfaat yang terlibat 30 pengrajin dan 20 petani pisang dan kopi di Pekon Teba atau di sekitar pabrik," kata Abdul Manaf.

Pihaknya memasarkan produk tersebut lewat e-commerce dan jaringan Aqua di Tanah Air, sehingga mampu menembus jaringan minimarket ternama. Dia mengatakan pemesanannya bahkan ada yang berulang karena rasa kopi Tanggamus memang khas. 

Produsen air mineral ini memutuskan seluruh produksi pindah dari Jabung Lampung Timur dan Bandar Lampung ke Tanggamus tepatnya di kaki Gunung Tanggamus di Pekon Teba, Kecamatan Kota Agung Timur, sejak 2016. Menurut External Relations Senior Manger Wilayah Sumatera, Wirnos, mengacu pada konsep ramah lingkungan. 

"Proses produksi ramah lingkungan itu didasari pada visi One Planet One Health yang dijalakan Pabrik Aqua Tanggamus sebagai bagian dari Danone-Aqua. Visi tersebut menegaskan bahwa kesehatan bumi dan kesehatan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat. Oleh karena itu dalam menjalakan operasional selain menghasilkan air minum dalam kemasan, juga giat melakukan berbagai kegiatan sosial lingkungan," kata Wirnos. 

Di sisi lain, Kepala Pabrik Aqua Tanggamus, Asep Mawan Ruswandi, mengatakan seluruh proses produksi termasuk pemanfaatan sumber daya alam dilaksanakan secara bijak, sesuai peraturan yang berlaku, dan memperhatikan faktor dampak lingkungan. Kami menerapkan program Blue Operations, yaitu penerapan produksi ramah lingkungan dari hulu sampai ke hilir pada setiap aspek produksi. Dengan demikian, proses produksi yang kami jalankan dilakukan secara efektif dan efisien dengan senantiasa memperhatikan faktor sosial lingkungan secara terintegrasi, kata Asep Mawan.

Blue Operations terdapat tiga pilar utama pengelolaan produksi ramah lingkungan, yaitu efisiensi di bidang energi, air, dan kemasan. "Untuk energi kami menjalankan program hemat energi dalam kegiatan operasional sehari-hari di pabrik. Terkait efisiensi air kami berupaya untuk memanfaatkan air secara bijak, karena setiap tetes air sangat berharga untuk kami. Selain itu berupaya menjaga sumber-sumber air di sekitar kami bekerjasama dengan pihak-pihak terkait. Sedangkan untuk kemasan kami menggunakan kemasan plastik hasil daur ulang, yang dengan sendirinya mendorong terbentuknya ekonomi sirkular," kata dia. 

Dia menambahkan upaya pelestarian lingkungan di Tanggamu dimulai sejak pabrik dibangun. Berbagai kegiatan sosial dan lingkungan dijalankan secara berkelanjutan sejak 2014 dan dilanjutkan hingga kini. Kegiatan sosial lingkungan yang menjadi prioritas kami adalah cegah stunting, pembangunan sarana akses bersih, pertanian berkelanjutan, pengembangan ekonomi masyarakat, konservasi dan keanekaragaman hayati," kata Asep. (***)

Editor dan reportase: Amiruddin Sormin