Unila Saat Gelar Pelatihan Kepemimpinan Bareng Stafsus Kemendiktisaintek | Lampungpro.co/Dok Unila

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Universitas Lampung (Unila) menggelar pelatihan kepemimpinan, memasuki masa transformasi menuju fase University 4.0 yaitu menekankan transformasi sosial, keberlanjutan, dan pencapaian sustainable development goals (SDGs), yang dikemas melalui program kampus berdampak, Kamis (22/5/2025).

Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng mengatakan, kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang semakin meningkat, merupakan salah satu faktor kesiapan Unila menjadi kampus berdampak.

Menurutnya, kesiapan Unila menjadi kampus yang berdampak, tidak hanya ditopang semakin kuatnya dukungan infrastruktur dan sarana prasarana yang makin baik, tetapi juga harus dikuatkan dengan kualifikasi dan kompetensi SDM yang semakin meningkat.

"Saat ini, Unila sudah memiliki hampir 1.600 dosen dengan 157 guru besar atau profesor yang tersebar diseluruh fakultas dan program pasca sarjana, dengan keilmuan yang berbeda-beda," kata Prof. Lusmeilia Afriani.

Penyelenggara pelatihan turut mengundang Staf Khusus Kemendiktisaintek Bidang Pemerintahan dan Akuntabilitas Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D., selaku narasumber kegiatan.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie menyampaikan amanat mengenai peran Kemendiktisaintek, mengacu pada delapan misi Presiden dan Wakil Presiden RI ang relevan terhadap Kemendiktisaintek, untuk mengawali pembahasan ini.

Pembahasan dilanjutkan dengan materi berbagai faktor yang dapat menunjang program kampus berdampak, melalui konsep pengembangan dan kebijakan baik dalam hal internal maupun eksternal.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera), Direktur Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Ketua Senat, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Biro, Ketua SPI, Kepala UPA, Guru Besar, dan Ketua Prodi, dan sivitas akademika Unila.

Pelatihan tersebut, diharapkan dapat menambah wawasan dan strategi yang konkret, untuk memperkuat program kampus berdampak serta mendukung pembentukan ekosistem riset dan inovasi yang inklusif dan berkelanjutan. (***)

Editor : Febri Arianto