Unila dan Universiti Kebangsaan Malaysia Saat Teken MoU Kerjasama Internasional | Lampungpro.co/Dok Unila

Selain pengembangan kurikulum, LoI juga membuka jalan bagi pertukaran pelajar dan dosen antara kedua universitas. Program pertukaran ini diharapkan dapat memberikan pengalaman akademik dan budaya yang berharga bagi mahasiswa dan dosen dari kedua negara, sekaligus memperkuat jaringan kerja sama internasional.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan TIK Unila, Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A mengatakan, hasil diskusi yang telah dilakukan kedua pihak menunjukkan UKM berencana untuk melakukan kunjungan ke Unila, serta membuka kesempatan bagi Unila untuk melakukan kunjungan balasan ke UKM di Malaysia.

"Kami berharap realisasi dari letter of intention ini, agar dapat terwujud dalam bentuk kerjasama yang nyata, baik di tingkat pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, maupun dalam pengembangan kurikulum untuk program double degree," kata Ayi Ahadiat.

Hepcon 2024 sendiri, merupakan inisiatif MRPTN untuk mendorong kolaborasi internasional di bidang pendidikan tinggi, dengan tujuan memperkuat daya saing global perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Melalui kerjasama seperti terjalin antara Unila dan UKM, diharapkan dapat tercipta inovasi-inovasi pendidikan yang mampu menjawab tantangan global di era digital.

Kerjasama tersebut, juga sejalan dengan upaya Ditjen Diktiristek dalam memfasilitasi dan mendukung kolaborasi antar perguruan tinggi di Indonesia dengan mitra internasional.

Ditjen Diktiristek menilai, kolaborasi tersebut tidak hanya akan meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga membuka peluang bagi pertumbuhan profesional bagi mahasiswa dan dosen.