Aktifitas warga di dermaga TPI Putih Doh, Cukuh Balak, Tanggamus, Minggu (14/11/2021). LAMPUNGPRO.CO/NAFIAN

CUKUH BALAK (Lampungpro.co): Satu-satunya akses masyarakat ke Dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Putih Doh, Kecamatan Cukuh Balak, Tanggamus terputus. Pasalnya tanah pada saluran air yang langsung berhubung dengan pantai itu tergerus air.

"Kalau pasang air laut tinggi atau curah hujan lebat, kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Warga yang hendak ke TPI atau hendak menyeberang ke Pulau Tabuan, terpaksa harus berjalan kaki dan bongkar muatan di seberang sungai," kata Adi Munawar, Kepala Pekon Sawang Balak, Pulau Tabuan, kepada Lampungpro.co, Minggu (14/11/2021).

Menurut Adi Munawar, kejadian tersebut berlangsung lama. "Sudah lebih dari sepuluh tahun, padahal ini akses satu-satunya warga yang hendak ke atau dari Pulau Tabuan. Kami menjual hasil bumi dan membeli kebutuhan sembako, sarana pertanian dan kebutuhan bangunan seperti semen, genteng, dan batu bata, melaui pantai di dermaga Putih Doh. Tapi sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah untuk membangun jembatan ke dermaga," kata Adi.

Di sisi lain, Nafian Faiz, putra Pulau Tabuan mengatakan setiap hari ada warga Pulau Tabuan yang yang mengakses ke dan dari pantai Dermaga Putih Doh. "Minimal lima perahu jukung setiap hari bongkar muat. Belum lagi kalau hari pasaran, bisa sepuluh perahu jukung lebih yang sandar. Itu belum termasuk nelayan dan warga Putih Doh yang beraktivitas di sekitar dermaga," kata dia.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Tanggamus dapat memperhatikan kebutuhan dasar infrastruktur warga. "Ini jembatan kecil saja kok, tidak butuh biaya terlalu besar. Tapi kalau tidak dibangun ya, akan berdampak terhadap berputaran ekonomi warga," kata dia. (***)

Editor: Amiruddin Sormin, Laporan: Nafian