BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Untuk mengantisipasi resiko masuknya virus corona yang terbawa oleh warga negara asing ke wilayah Lampung, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang lakukan upaya cegah tangkal. Pencegahan tersebut dilakukan pada dua gerbang masuk utama ke wilayah Lampung, yakni Bandara Radin Intan II dan Pelabuhan Laut Internasional Panjang.
"Ada dua pintu masuk utama di Provinsi Lampung yakni bandara Radin Intan dan pelabuhan laut, untuk pelabuhan laut yakni pelabuhan internasional Panjang dan pelabuhan Teluk Semangka," ujar Kepala KKP Kelas II Panjang Marjunet, Selasa (28/1/2020).
Marjunet menjelaskan, untuk bandara Raden Intan II sekalipun berstatus internasional tetapi belum ada penerbangan langsung dari negara lain, namun tetap memiliki resiko yang sama. "Belum ada penerbangan langsung dari China atau negara lai jadi penumpang luar negeri yang masuk ke Lampung, kemungkinan sudah mendapat pemeriksaan di Soekarno-Hatta, tetapi tetap memiliki resiko, untuk itu kami tetap lakukan pengawasan di Bandara baik observasi dan wawancara," jelas dia.
Menurut Marjunet, data-data penumpang transit luar negeri tersebut dikirim ke dinas kesehatan setempat untuk dilakukan pemantauan terhadap penumpang tersebut selama masa inkubasi atau 14 hari. Sedangkan untuk pengawasan gerbang laut, yang menjadi fokus pengawasan pihaknya saat ini adalah pintu masuk Pelabuhan Internasional Panjang.
"Sejak dulu pelabuhan Panjang adalah internasional, lalu lintas kapal dari berbagai negara manapun masuk ke pelabuhan Panjang, dan tentunya banyak membawa kru asing yang banyak, bahkan dari Cina ada pelayaran langsung dari pelabuhan yang berlokasi pada provinsi yang sama dengan kota Wuhan," ucap dia.
Dalam melakukan pencegahan di laut terhadap kapal yang akan masuk, Marjunet mengatakan, dalam kondisi apapun pihak KKP akan melakukan pemeriksaan pada zona karantina yang berjarak 4 mil laut dari dermaga pelabuhan. "Zona karantina ada pada jarak 4 mil, jadi kalau di dalam kapal dikhawatirkan terdapat yang sakit akan dilakukan evakuasi dengan cara kami, jika menolak, maka kami memiliki kewenangan untuk menolak kedatangan mereka," terang Marjunet.
Sejak awal Januari pihaknya mencatat kapal yang masuk dari seluruh Cina termasuk Hongkong ke pelabuhan Panjang sampai saat ini tercatat 6 kapal dengan awak kapal masing-masing sekitar 22-25 orang. "Yang paling banyak masih dari Singapura dan Malaysia," tambah dia.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
328
Lampung Selatan
25572
Humaniora
3471
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia