BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung memprediksi tinggi gelombang laut mencapai 2,5 meter di Selat Sunda bagian selatan. Kondisi gelombang laut tinggi di perairan Lampung ini dipengaruhi oleh Angin Monsun Asia.

"Perkiraan tinggi gelombang laut ini terjadi dalam tiga hari ke depan. Gelombang laut sampai 4 meter di Samudera Hindia Barat Lampung," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudy Harianto, Jumat (10/1/2020).

Menurut Rudy, angin Monsun Asia ini sangat memengaruhi kondisi cuaca hingga menambah curah hujan di Provinsi Lampung. Prediksi musim hujan ini akan terjadi dari Januari hingga Februari. "Sekarang ini Monsun Asia sedang aktif. Monsun Asia adalah angin yang berembus dari Benua Asia menuju Australia melewati Indonesia," ucap dia.

Rudy menjelaskan, angin Monsun Asia ini berkarakteristik dingin. Sehingga, membawa masa udara berpotensi hujan yang bisa masuk wilayah Indonesia, termasuk Lampung. Kemudian dari faktor lokal, suhu permukaan air laut di perairan pesisir Lampung saat ini menghangat dengan suhu rata-rata 30 hingga 31 derajat celsius dengan anomali 1 hingga 1,5 derajat celsius.

"Jadi, banyak awan yang terbentuk yang berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah Provinsi Lampung. Maka dengan menghangatnya suhu permukaan air laut itu, akan menambah proses penguapan. Sehingga terbentuklah awan-awan berpotensi hujan di sekitar Lampung," jelas dia.

Terkait dengan kondisi ini, Rudi mengatakan, BMKG Lampung mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap kondisi cuaca yang terjadi dan akibat yang ditimbulkannya, seperti banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor.(**/PRO2)