Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Waspadalah...Ternyata Kucing Bukan Penyebab Utama Toxoplasma
Lampungpro.co, 21-Aug-2017

Lukman Hakim 1253

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Toxoplasma merupakan hewan bersel satu yang sering disebut protozoa. Toxoplasma merupakan parasit yang dapat menginfeksi hewan dan manusia. Toxoplasma sering dihubungkan dengan penyakit Rubella, Cytomegalovirus dan Herped yang sering disingkat TORCH. Namun, Toxoplasma bukan penyakit yang disebabkan oleh virus seperto TORCH. Toxoplasma mempunyai satu spesies yaitu Toxoplasma Gondii yang merupakan golongan protozoa.

Banyak yang beranggapan penyebab utama toxoplasma yaitu kucing. Namun, hewan lain juga bisa terinfeksi toxoplasma gondii. Anggapan tersebut membuat ibu hamil menghindari kucing. "Hewan seperti kuda, tikus, domba, anjing, ayam, dan lainnya bisa juga terinfeksi," kata Kepala Seksi Informasi Balai Veteriner Lampung Tri Guntoro saat ditemui Lampungpro.com, Senin (21/8/2017).

Namun, sexual toxoplasma gondii hanya terdapat pada kucing. Kucing dapat terinfeksi saat makan kista, pseudokista atau ookista. Ookista kemudian terbentuk dan dikeluarkan bersama kotoran kucing 3-5 hari setelah terinfeksi dan menetap selama 1-2 minggu.

Seekor kucing mengeluarkan 10 juta ookista per hari dalam dua minggu. Sedangkan ookista dapat bertahan dari berbagai macam kondisi lingkungan dan pada udara bebas. "Bisa bertahan selama satu tahun atau lebih," kata Tri.

Kucing dapat mengirimkan langsung toxoplasma kepada manusia apabila bersentuhan langsung dengan kotoran kucing yang terinfeksi. Selain itu, toxoplasma bisa ditularkan saat makan daging yang dimasak kurang matang. Selain itu, penularan bisa melalui tranfusi darah, transplantasi organ, makanan yang terkontaminasi kotoran kucing, infeksi di laboratorium, melalui lalat dan serangga. Bisa juga melalui udara yang terdapat ookista yang beterbangan. "Bisa juga ibu hamil yang terinfeksi akan menular ke janin melalui plasenta."

Gejala klinis toxoplasma pada bayi yang baru lahir yaitu infeksi mata, pembesaran hati dan limpa, kuning pada mata dan kulit, pneumonia, ensepalopati, sampai kematian. Sementara, pada bayi yang mampu hidup akan ditemukan gangguan mata hingga kebutaan, kegagalan sistem syaraf, gangguan pendengaran, bisu atau tuli, demam, kuning akibat gangguan hati, erupsi kulit, gangguan pernafasan. "Bisa juga terkena hidrosepalus," kata Tri. (ESYA/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22179


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved