Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

111 Kuda Renggong Beraksi, Sumedang Bergoyang
Lampungpro.co, 11-Feb-2018

1809

Share

111 Kuda Renggong Beraksi, Sumedang Bergoyang, Sumedang itu dikenal dengan Kuda Renggong dan tahu

SUMEDANG (Lampungpro.com): Kabupaten Sumedang dikenal kaya seni dan budaya, terutama yang berkaitan dengan kuda. Salah satunya Kuda Renggong.

Tarian 111 Kuda Renggong digelar di Lapangan Darongdong,Buah dua pada Sabtu (10/2) mulai pukul 08.00 WIB. Pesona wisata atraksi 111 Kuda Renggong itu unik dan menarik. Kuda Renggong merupakan ikon dari Sumedang. Jadi, Sumedang itu dikenal dengan Kuda Renggong dan tahu. Seperti yang diungkapkan Tokoh Seni Kuda Renggong, Asep Cepot.

111 Kuda Renggong yang bergoyang merupakan asuhan Yayasan Seni Kuda Renggong Sumedang (Yaskures). Yaskures sendiri memiliki 300 orang anggota, dengan total Kuda Renggong yang dibina mencapai 600 ekor yang tersebar di 23 kecamatan.

Ketiganya dapat dibedakan dari ciri fisiknya. Kuda sandle terlihat lebih kecil dengan tinggi 130 cm. Untuk mahir bergoyang, kuda-kuda tersebut harus melewati tahapan latihan dengan waktu dua tahun. Sementara proses adaptasi dan penguasaan gerakan dasar butuh waktu lima bulan.

Terdapat tiga unsur yang dinilai pada setiap penampilan Kuda Renggong. Wirahma, wiroga dan wirasa. Wirahma merupakan kesesuaian dengan alunan musik. Wiroga itu keluwesan gerakan kuda. Tidak kalah penting chemistry kuda dengan pawang atau wirasa.

Bendahara Yaskures, Asep Dedi menerangkan, Sumedang sebenarnya memiliki beberapa event Kuda Renggong. Pesona wisata atraksi 111 Kuda Renggong itu merupakan puncaknya. "Selain itu, kami juga punya agenda rutin, yaitu Festival Kuda Renggong. Tahun 2017 lalu, Festival Kuda Renggong digelar pada 27 September. Tapi, setiap kecamatan hanya mengirim 3 kuda saja. Jumlahnya lebih sedikit dari atraksi 111 Kuda Renggong ini," kata Dedi.

Festival Kuda Renggong memiliki empat kategori event. Ada silat, ibing sandle, ibing blasteran dan musik. Asep Dedimelanjutkan, status tiga besar di Festival Renggong 2017 ditampilkan pada Pesona Wisata Atraksi 111 Kuda Renggong 2018. Ketiganya menjadi penari pengiring sambil berjalan. Terlihat lebih meriah, setiap kuda juga diikuti enam orang penari.

Dalam setiap event, Festival Kuda Renggong selalu menghabiskan anggaran Rp 150 juta. Tahun lalu, Yaskures mendapat subsidi sebesar Rp 80 juta dari Dinas Pariwisata.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata 1 Wawan Gunawan menyampaikan, potensi Kuda Renggong bagi pariwisata Sumedang sangat besar karena unik. Namun, treatment khusus tetap harus dilakukan.

"Kuda Renggong mewakili karakter budaya Sumedang. Sangat unik dan bisa diandalkan untuk menarik minat wisatawan. Agar lebih spesial, kostum kuda dan orang pendukungnya harus dibuat lebih menarik. Pada kaki kuda contohnya, perlu ditambah hiasan," kata wawan.

Pendapat senada juga dilontarkan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Baginya, Kuda Renggong merupakan komoditi pariwisata yang luar biasa. Namun, inovasi dan perbaikan tetap harus dilakukan. Tujuannya, agar performa Kuda Renggong semakin impresif. Apalagi, event beraroma seni dan budaya jadi menu yang paling dicari wisatawan mancanegara (wisman).

"Dukungan akan selalu diberikan oleh Kementerian Pariwisata. Tapi, memang inovasi harus dilakukan. Kuda Renggong ini komoditi mahal. Bisa mendatangkan banyak wisman ke Sumedang, apalagi kalau nanti aksesibilitasnya sudah jadi," Arief Yahya mengakhiri.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Langka dan Mahal, Distribusi Ngawur Ala Elpiji...

Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...

270


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved