JAKARTA (Lampungpro.com): Kekerasan terhadap anak di Indonesia masih tinggi. Dari survei Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut satu dari empat anak laki-laki dan satu dari tujuh anak perempuan mengalami kekerasan fisik. Angka tu cukup mengkhawatirkan. Mengingat, dari jumlah anak di Indonesia, yakni 87 juta anak, hampir 30 persen pernah mengalami kekerasan fisik.
"Semakin ironis lagi bahwa kekerasan ini justru terjadi di dalam rumahnya sendiri, sekolah, lembaga pendidikan, dan lingkungan sekitar anak. Pelakunya pun adalah orang yang seharusnya melindungi anak seperti orangtua, paman, guru, bapak atau ibu tiri, ataupun orang dewasa lainnya," kata Deputi Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu melalui rilis Sabtu (10/6/2017).
Dalam kegiatan yang menjadi bagian dari kampanye Bersama Lindungi Anak (Berlian) bersama para santri dan santriwati di Panti Asuhan Al-Mubarok, Tangerang, Jumat (9/6/2017) lalu, Pribudiarta juga mengingatkan tentang bahaya penggunaan teknologi, khususnya gawai. Selain positif untuk memperkaya ilmu pengetahuan, di sisi lain teknologi juga dapat menjerumuskan anak-anak melalui akses pornografi yang juga bisa menjadi bisnis hitam bagi para oknum yang tidak bertanggung jawab.
Faktanya, dari hasil pemetaan pornografi online yang dilakukan oleh Kemen PPPA, pada media sosial twitter selama September-November 2016 terdapat sekitar 20.000 tweet per hari mengenai perbincangan pornografi. Dan, 14,5 persen kontennya berupa tautan gambar dan video yang menampilkan anak secara vulgar atau porno. "Untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya kasus-kasus anak, dibutuhkan komitmen bersama untuk melindungi anak, baik pemerintah, masyarakat, dan orangtua," kata dia.
Selain itu, Pribudiarta juga mengatakan pentingnya peran orangtua dan pendidik untuk mencegah terjadinya kekerasan. Dia juga berharap agar anak-anak dibekali dengan akhlak mulia dan pendidikan agama agar dapat membentengi dirinya dari segala bentuk ancaman kekerasan. "Semoga dengan kegiatan Safari Ramadan melalui Berlian ini, anak-anak dapat mengetahui bentuk-bentuk kekerasan dan cara menghindarinya," kata dia
Selain dihadiri Deputi Perlindungan Anak Kementerian PPPA, acara ini juga dihadiri oleh pimpinan Panti Asuhan Al-Mubarok, pembimbing santri, serta para santri dan santriwati. Kegiatan �juga diselingi oleh penampilan dari Simponi Band dan Shinta Priwit yang melakukan sosialisasi perlindungan anak melalui seni. (*/PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
18523
Lampung Selatan
7128
Bandar Lampung
5360
Lampung Tengah
4436
Gerbang Sumatera
4100
155
09-Apr-2025
782
08-Apr-2025
437
08-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia