Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Agar Terhindar Virus Corona, Yuk Lakukan Empat Prilaku Sehat dari Dr. Nisa ini
Lampungpro.co, 17-Apr-2020

Amiruddin Sormin 1625

Share

Dr. dr. Khairun Nisa Berawi, M.Kes., AIFO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona (Covid-19) di Provinsi Lampung terus bertambah. Meski belum memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sebenarnya banyak yang bisa dilakukan warga untuk mencegah penyebaran virus ini.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Dr. dr. Khairun Nisa Berawi, M.Kes., AIFO, menyarakan warga melakukan empat hal ini. Pertama, memperbaiki managemen lingkungan dengan menjaga kebersihan lingkungan yang dinilai sangat penting di era pandemi. 

"Indonesia memiliki wilayah luas dengan lahan hijau yang masih sangat banyak, menjadi aset bagi kesehatan semua penduduknya. Pemeliharaan lingkungan dengan memelihara tumbuhan atau tanaman disekitar rumah akan menjaga kesehatan udara dan menekan tingkat polusi bahkan yang diakibatkan agen pengakit apa pun," kata Khairun Nisa Berawi, kepada Lampungpro.co Jumat (17/4/2020). 

Dia menambahkan, kadar oksigenasi yang optimal dalam udara akan menurunkan patogenitas maupun virulensi dari suatu agen penyakit. Begitu pun dengan optimalisasi sirkulasi didalam rumah dengan menjaga ventilasi untuk pergantian udara dalam dan luar maupun pencahayaan UV yang optimal. 

"Kondisi udara yang sehat di rumah akan mendukung ketahanan imunitas tubuh kita dalam menghadapi serangan berbagai agen penyakit termasuk agen infeksi Covid-19. Riset menunjukkan bahwa partikel virus lebih stabil dalam lingkungan dengan suhu yang rendah sehingga sebaiknya penggunaan AC durasinya dikurangi untuk lebih mengoptimalkan pertukaran udara luar," kata Khairun Nisa yang juga pengurus ICMI Provinsi Lampung itu.

Meski, PSBB belum diberlakukan di Lampung, tetapi di era milenial ini virus Corona dapat ditekan seminimal mungkin dengan memperkuat penggunakan tehnologi penghubung audiovisual seperti video call, webinar, zoom, dan banyak lainnya. "Meskipun pembatasan ini sedikit banyak mempengaruhi pola kehidupan dalam masyarakat, pengelolaan media sosial ataupun virtual penghubung yang tepat dalam berinteraksi dan berkomunikasi akan menjaga kesehatan dan ketahanan sosial," ujar Nisa, sapaan akrabya.

Prinsip saring sebelum sharing menjadi akar kekuatan hubungan sosial yang terbangun secara virtual. Acara acara yang menimbulkan kerumunan apalagi melebihi 10 orang sangat tidak disarankan untuk menghindari pembawa virus (carier) bergabung dengan orang-orang sehat yang akhirnya memicu munculnya cluster baru Covid-19. "Pertemuan di era pandemi bisa dilakukan dengan cara virtual yg menggunakan audiovisual," ujar dia.

Ketiga, dari sisi manajemen keluarga mengalami mengalami pergeseran pola asuhan yang signifikan di era pandemi. Pembatasan sosial maupun fisik pada akhirnya muncul aturan 'stay at home' atau 'work at home. Tapi belum ada yang memunculkan 'happy at home'. Sehingga kondisi semua anggota keluarga sangat disarankan untuk tetap beraktifitas di rumah menjadi hal yang wajib dilakukan. 

"Semua anggota keluarg termasuk orang tua sampai anak anak sebaiknya mulai membangun komunikasi dan inteeaksi yang sesungguhnya yang sebelum era ini mungkin sudah berkurang.  Melibatkan semua anggota dalam suatu kegiatan secara berbarengan seperti makan bersama, berolahraga bersama, berdiskusi bersama menjadi hal yang diharapkan dapat menguatkan emosi dan energi positif. Sehingga harapan munculkan 'happy from home' akan dapat ditemui di semua keluarga.kerjasama orang tua ataupun pasangan harus mampu terbangun terbaik untuk memunculkan  kesamaan bukan perbedaan," kata Nisa.

Remaja dan anak anak menjadi golongan yang ditakutkan membawa virus bila masih terus beraktifitas di luar dan tidak mematuhi protokol bepergian. Sebaiknya penguatan edukasi ke anak dan remaja untuk ini dikuatkan dan untuk yang aktif tidak disarankan untuk serumah dengan kelompok rentan seperti lansia.

Terakhir, memulai berbagai kebiasaan baik membantu meningkatkan daya tahan di era pandemi. Beberapa kebiasaan perilaku personal baik itu seperti mencuci tangan dengan air mengakir dan sabun selama minimal 20 detik atau hand sanitizer, sesering mungkin khususnya setelah beraktifitas dari luar. Lalu, menggunakan masker khususnya bila keluar rumah. 

"Bila sedang sakit di rumah juga disarankan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan penyebaran infeksi dari penderita pada keluarga yang sehat termasuk pencegahan penyebaran Covid-19, yang mungkin belum terdeteksi. Menjaga nutrisi seimbang dengan pemenuhan semua elemen nutrisi yang dibutuhkan terutama peningkatan kuantitas protein dan sempurnakan dengan asupan air minum minimal tiga kali berat badan. Misalnya berat badan 70 kg dikali tiga, yakni 2,1 liter atau 2-22,5 liter," kata dia.

Tips lainnya, menjaga istirahat dengan tidur yang cukup minimal 6-8 jam. Mengelola stres karena stres bisa memicu penurunan imunitas tubuh. Berolahraga teratur 3-5 kali seminggu dengan durasi 40-60 menit diawali dan diakhiri pendinginan. 

"Usahakan berolahraga di dalam rumah. Hindari kerumunan untuk mencegah kontak dengan orang tidak OTG orang tanpa gejala yang mungkin ada di kerumunan. Patuhi protokol pergi dan pulang dari berpergian. Jaga kesehatan mental sosial dengan tetap menjaga interaksi sosial melalui media online, virtual, sosial apa saja. Bacalah berita berita dari sumber valid," tutup Nisa. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

5517


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved