Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Apindo UMKM Merdeka Terobosan Lampung Bangkitkan UMKM di Era Pandemi Covid-19 Berbasis Ekositem Digital
Lampungpro.co, 11-May-2023

Amiruddin Sormin 6390

Share

PT Coca-Cola Europacific Partners Indonesia bersama Apindo Lampung dan IIB Darmajaya saat menggelar Bina UMKM Merdeka Belajar Seri-3 bersama 10 UMKM terpilih berdasarkan seleksi dan 10 group mahasiswa IIB Darmajaya, pada 27 Juli 2022. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Ide awalnya sederhana. Bagaimana memanfaatkan pratek kerja mahasiswa tidak hanya di perusahaan besar. Pengalaman menunjukkan mahasiswa yang magang di perusahaan besar cuma mengikuti sistem dan standar operasional prosuder (SOP) perusahaan tanpa bisa benkontribusi ilmu yang didapat di kampus. Sekaligus mencari terobosan membangkitkat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ikut terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Berangkat dari ide sederhana itu Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Lampung mengemas program Apindo UMKM Merdeka dengan sebutan Bina UMKM bermodalkan 35 mahasiswa IIB Darmajaya dan melibatkan 10 pelaku UMKM. Ke-35 mahasiswa ini langsung terlibat membina berbagai aspek yang selama ini jadi kelemahan UMKM.

Menurut Ketua DPD Apindo Lampung Ary Meizari Alfian, mahasiswa memiliki kemampuan secara teori yang didapat di kampus dan membutuhkan ruang untuk mengaplikasikan teori melalui program Kampus Merdeka Merdeka Belajar. "Jika mahasiswa magang di perusahaan-perusahaan besar, tidak akan maksimal karena perusahaan besar memiliki sistem baku. Kalau di UMKM mahasiswa dituntut membantu UMKM membenahi berbagai kekurangan UMKM dengan bekal teori mahasiswa dari kampus. Sehingga mahasiswa benar-benar bisa mengaplikasikan ilmunya," kata Ary di Bandar Lampung, Senin (8/5/2023).

Salah satu UMKM yang dibina yakni, Ruli Indri, yang semula hanya perajin rumahan pempek di Jalan Jalan Wolter Monginsidi Gang Masjid Asy-Syuhada 43, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung. Awalnya, semua produksi berjalan apa adanya, tanpa brand, dan pemasaran di sekitarnya. 

Ibu rumah tangga ini kemudian masuk radar pantauan dan dijadikan binaan sejak 2022. Ruli Indri yang tak mengenal manajemen pun mendapat bimbingan dari para mahasiswa program Belajar Mwrdeka Kampus Merdeka. "Alhamdulillah saya diikutsertakan dalam pelatihan pelatihan, seperti pelatihan manajemen keuangan, manajemen produksi, dan perizinan, seperti NIB, halal, dan NPWP," kata Ruli Indri, di Bandar Lampung, Kamis (11/5/2023).

Dia mengatakan sebelumnya, dia tidak punya perizinan dan tidak punya laporan keuangan. Bahkan belum belum punya stiker dan label merek. Berkat sentuhan dan kreatifitas para mahasiswa program UMKM Belajar Merdeka Kampus Merdeka, produknya diberi nama Pempek Uly lengkap dengan logo dan brand perusaah. "Alhamdulillah setelah dibina oleh Apindo sekarang Pempek Uly sudah punya dua lokasi penjualan yakni di Jalan Wolter Monginsidi dan di Warta Kafe PWI Lampung Jalan Ahmad Yani," kata Ruli.

Tak hanya membenahi manajemen, para mahasiswa yang umumnya menguasai teknologi informasi (IT) mendorong Pempek Uly untuk masuk e-commerce yakni seperti GoFoof. Ruli mengaku dibimbing langsung bagaimana memanfaatkan Smartphone menghasilkan cuan. 

"Dari segi penjualan juga banyak peningkatan. Alhamdulilah tadinya cuma jualan di lapak. Sekarang sudah ada di Gofood. Harapannya semoga pelaku usaha seperti Uly bisa terus dibina dan diberi arahan dan pelatihan dalam pengembangan usaha dalam bentuk pemasaran dan juga perizinan lainnya. Semoga dari pihak Apindo bisa menjembatani dengan pihak pemerintah atau dinas agar pelaku usaha UMKM seperti Pempek Uly dapat bantuan fasilitas yang dibutuhkan," kata Ruli.

Hasil pendampingan Apindo UMKM Kampus Merdeka Pempek Uly di Bandar Lampung. LAMPUNGPRO.CO

Ruli termasuk pelaku UMKM yang mendapat apresiasi dari Apindo karena menjadi inspirasi bagi Apindo untuk meneruskan program ini. Ketua Apindo Lampung Ary Meizari Alfan, pun termasuk yang tak menyangka program ini mendapat sambutan dari pelaku UMKM. "Umumnya pelaku UMKM lemah di manajemen dan pemasaran digital. Di sisi inilah Program UMKM Belajar Merdeka hadir. Jadi, mahasiswa yang terlibat benar-benar ditantang bagaimana membangkitkat UMKM sesuai ilmu yang didapat di kampus," kata Ary Meizari.

Keberhasilan membina 15 UMKM dengan berbagai jenis usaha seperti kripik, kejarinan tangan, kopi, dan kain tenun, Apindo pun melebarkan sayap dengan meluncurkan program UMKM Merdeka Batch 3 di Kampus Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) diikuti ratusan mahasiswa dari 13 perguruan tinggi se-Lampung, Kamis, 16 Maret 2023. 

Masuki Bacth 3 

Program ini mendapat respons positif dari kalangan perguruan tinggi, pengusaha, UMKM. Terbukti, setelah Batch 1 dan 2, kini Apindo UMKM Merdeka memasuki Batch 3 yang diikuti peguruan tinggi luar Lampung. "Saat ini bukan hanya perguruan tinggi Lampung, tapi beberapa perguruan tinggi di Sumatera Selatan juga ikut, dari Jawa seperti Surabaya juga mulai tertarik. Apindo pusat berencana menjadikan ini sebagai program nasional. Pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM juga mendukung program ini," kata Ary.

Pada Batch 2 nama program diubah menjadi UMKM Merdeka, melibatkan enam perguruan tinggi, 85  mahasiswa dan 17 UMKM. Sedangkan pada Batch 3 ini terjadi peningkatan jumlah peserta yang pesat mencapai 284 mahasiswa dari 13 perguruan tinggi yakni Institut Teknologi Sumatera (Iterao, Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), Politeknik Negeri Lampung (Polinela), IIB Darmajaya, Universitas Bandar Lampung (UBL), Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Universitas Lampung (Unila), Universitas Malahayati, Universitas Mitra Indonesia (Umitra), Universitas Saburai, Universitas Tulang Bawang, dan Universitas Muhammadiah Metro.

Menurut Ary Meizari, peran UMKM sangat besar dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia, yang jumlahnya mencapai 64,2 juta dari keseluruhan unit usaha. Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 56-59%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja 97% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. 

"Saat ini kita bertopang sangat besar kepada UMKM. Selayaknya kita bersama mendorong kemajuan UMKM untuk terus tumbuh. Di sisi lain kewajiban kita memberikan kesempatan generasi muda khususnya Generai Z dan Generasi Milenial sebagai pasar dan penggerak ekonomi masa depan masuk dalam program pembelajaran ini," kata Ary Meizari. 

Gayung pun bersambut. Ide kreatif ini mendapat dukungan penuh dari Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia. Perusahaan minuman ringan ini membantu 10 UMKM yang lolos seleksi dan 50 mahasiswa peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. "Mereka dihimpun dalam 10 grup pendamping bekerja keras dan berupaya membangun kolaborasi menemukan masalah dan melakukan inovasi dalam menjawab berbagai tantangan UMKM," Ketua Bidang UMKM DPP Apindo Lampung Yayan Sopian.

Menurut Yayan Sopian yang juga Regional Corporate Affairs Manager CCEP Indonesia itu, kolaborasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM yang disinergikan dengan peran anak muda dalam program Merdeka Belajar kuliah Kampus Merdeka. Di sini para peserta mahasiswa dan UMKM benar-benar belajar banyak terkait inovasi, kreatifitas mereka mau mencoba, berani gagal dan bangkit lagi untuk sukses.

"Sehingga mereka dapat menghasilkan terobosan dan ide-ide baru dalam hal produk, kemasan, distribusi, dan promosi, penjualan. Bahkan dapat mengantarkan UMKM melakukan transformasi dalam memasuki ekosistem pasar digital," kata Yayan Sopian.

Keberhasilan program Apindo UMKM Merdeka Bacth 1 dan Batxh 2, mendorong pengurus terus menggandengn pemangku kepentingan lain menggulirkan program ini keluar Lampung. Ada pun target UMKM Merdeka Batch-3 yang berlangsung Februari-Juni 2023 melibatkan 150 UMKM dari dua provinsi, 90 mentor praktisi bisnis, 18 perguruan tinggi dengan 750 mahasiswa dari berbagai bidang keilmuan. 

Menurut Ary Meizari Alfian, tujuan Apindo untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Sumatera dan memberikan ruang kesempatan belajar kepada mahasiswa peserta program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam laboratorium kerja nyata bersama UMKM. UMKM memiliki peran strategis lebih dari 90% sebagai penyerap tenaga kerja dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Mahasiswa lima tahun lagi akan datang akan menjadi potensi pasar masa depan yang produktif sebagai calon pemimpin wirausaha yang akan datang, ungkap Ary.

Peluncuran Batch 3 UMKM Kampus Merdeka Apindo Lampung, di Bandaar Lampung, 16 Maret 2023. LAMPUNGPRO.CO/APINDO

Untuk melaksanakan tugas besar ini, lanjut dia, tidak bisa bekerja sendiri. Kita perlu hand in hand, untuk mewujudkan UMKM tangguh dan mahasiswa tumbuh untuk hari ini dan masa depan, termasuk dukungan perbankan, karena modal masih jadi salah satu masalah UMKM, ujarnya.

Ary berharap kolaborasi ini mendapatkan dukungan dari semua stakeholder baik industri, perguruan tinggi, masyarakat, media dan pemerintah ditingkat lokal, regional dan nasional. Kita semua berkepentingan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatra, imbuhnya.

Siapkan Teknologi Pembelajaran

Di sisi lain, Rektor IIB Darmajaya Firmansyah YA, menyatakan bangga menjadi mitra kampus pertama yang terlibat menjadi inisiator program Apindo UMKM Merdeka Batch 1 . IIB Darmajaya dipercaya untuk memimpin bersama bidang UMKM dalam penyusunan silabus dan materi yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan dua kelompok objek peserta pendampingan yang berbeda, kata Firmasnyah.

Diaa mengakui hal ini tidak mudah. Mulai dari pembuatan modul, mempersiapkan para mentor, memotivasi, membangun minat mahasiswa, dan melatih para mahasiswa untuk menjadi pendamping lapangan yang terampil, ujarnya.

Rektor berharap manfaat program UMKM Merdekaini tidak hanya di Lampung. Tapi juga di tingkat regional Sumatera dan bahkan nasional. Untuk itu, kami siapkan teknologi pembelajaran melalui LMS (learning management system) yang bisa diakses dengan mudah dimana pun untuk mendapatkan setiap materi pembelajaran oleh pelaku UMKM, mahasiswa, mentor, dan dosen pendamping lapangan. Kami percaya UMKM bisa tumbuh dan mahasiswa kita akan lebih tangguh sebagai calon pelaku usaha masa depan,  kata Firmansyah. 

Tantangan UMKM ke depan yang harus diatasi bersama oleh semua stakeholders berkaitan dengan legalitas atau perizinan, manajemen, inovasi dan teknologi, literasi digital, dan produktivitas. Kemudian, keberlanjutan usaha, pembiayaan, branding dan pemasaran, mindset dan motivasi, sumber daya manusia, standardisasi, sertifikasi, pemerataan pembinaan, pelatihan, dan fasilitasi.

Menurut Direktur Merdeka Belajar Kampus Merdeka IBI Darmajaya, Said Hasibuan, program ini tepat dan sangat efektif bagi proses pembelajaran mahasiswan dengan kemampuan dan mengubah orientasi dari mencari pekerjaan menjadi membuat lapangan kerja. Karena pengalaman singkat lapangan yang mahasiswa dapatkan dari program Bina UMKM Merdeka Belajar Kampus Merdeka membuat mereka menemukan peta jalan alternatif untuk mencapai sukses setelah kuliah. 

"Pelatihan pendampingan yang ditinjau setiap bulan menunjukan perubahan yang cukup signifikan bagi para pelaku UMKM dalam yang dirancang CCEP Indonesia bersama Apindo Lampung dan Kampus IBI Darmajaya untuk mendorong kemajuan UMKM di Lampung," kata Said Hasibuan. (***) 

Editor dan Penulis: Amiruddin Sormin

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

24415


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved