BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Dalam tiga hari terakhir, bencana banjir telah berdampak pada 14.160 rumah warga yang tersebar di 19 titik di 10 kecamatan di Bandar Lampung dan beberapa titik di wilayah Lampung.
Kondisi tersebut, mengungkap tentang perlunya langkah nyata dalam mengatasi kelemahan infrastruktur perkotaan, serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir melalui teknologi dan digitalisasi.
Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung, Yusnadi mengatakan, kurang baiknya sistem drainase perkotaan menjadi salah satu penyebab utama banjir di wilayah perkotaan, seperti di Way Halim dan sekitarnya.
"Drainase yang tidak memadai dan kurangnya perawatan rutin, telah menyebabkan genangan dan banjir setiap kali hujan deras. Kami di Komisi IV berkomitmen untuk mendorong modernisasi dan rehabilitasi sistem drainase dengan teknologi berbasis lingkungan, menggunakan anggaran yang tepat sasaran," kata Yusnadi dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).
Selain itu, Yusnadi juga turut menyoroti pentingnya digitalisasi sistem peringatan dini atau early warning sistem, untuk kawasan-kawasan yang rentan banjir.
"Kami juga mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk mengintegrasikan teknologi berbasis data curah hujan, volume air sungai, dan pasang surut laut ke dalam sistem peringatan dini," ujar Yusnadi.
Dengan ini, masyarakat dapat lebih cepat mempersiapkan diri menghadapi potensi banjir, sehingga mengurangi risiko kerugian.
Terkait dengan perubahan fungsi lahan di wilayah hulu yang memperparah banjir di kawasan seperti Sumur Putri dan Rajabasa, Yusnadi menekankan perlunya penegakan kebijakan tata ruang yang lebih ketat.
"Alih fungsi lahan harus dikendalikan melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Reboisasi dan pengelolaan ruang hijau di wilayah hulu menjadi prioritas kami untuk mengurangi risiko banjir di wilayah hilir," ungkap Yusnadi.
Yusnadi juga menyebut, untuk di kawasan pesisir seperti Kecamatan Panjang, fenomena limpasan air akibat pertemuan arus sungai dengan pasang laut juga menjadi perhatian utama. Yusnadi mengusulkan pembangunan kolam retensi dan pintu air otomatis sebagai solusi jangka panjang untuk mengelola limpasan air di wilayah tersebut.
Yusnadi juga turut mengingatkan pentingnya mitigasi bencana banjir membutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk dari masyarakat.
Sebab kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan adalah bagian penting dari solusi jangka panjang, sehingga Yusnadi juga akan terus mendorong hadirnya program padat karya untuk perawatan drainase. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
533
Lampung Selatan
2688
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia