BANYUWANGI (Lampungpro,com)-Banyak cara yang dilakukan suatu daerah untuk menggoda wisatwan untuk datang berkunjung. Seperti yang dilakukan Kabupaten Banyuwangi dengan menggelar Festival Bambu di Desa Gintangan. Daerah yang kerap dijuluki dengan Sunrise of Java itu bakal menampilkan Beragam karya dari bahan dasar bambu.
"Festival ini menampilkan beragam jenis ornamen dan atraksi berbasis bambu yang bakal digelar di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda, Kamis (11/3).
Semua karya bahan dasar bambu kreasi masyarakat Gintangan ditampilkan dengan packaging menarik. Semua dipromosikan ke publik. Kebetulan, Desa Gintangan merupakan sentra kerajinan bambu di Banyuwangi. Lokasinya berada 20 kilometer arah selatan dari pusat Kota Banyuwangi.
"Produksi bambu warga Gintangan sangat bagus. Warga di sana bisa mendesain dan menjadikan bambu sebagai atraksi seni. Sangat pas bila dikolaborasikan dengan pariwisata, katanya.
Ada hal yang membuat Bupati Azwar Anas happy, kreasinya tumbuh dari bawah. Dari partisipasi publik. Jadi bukan semata-mata program yang didukung pemerintah daerah," ujar Anas.
Kualitasnya? Sudah sangat oke. Sejak 1980-an, Desa Gintangan sudah rajin memasok kerajinan bambu untuk kebutuhan nasional. Bahkan, hasil olahan warga desa itu sudah diekspor ke sejumlah negara, seperti Jepang, Brunei Darussalam dan Thailand. Standarnya sudah kelas dunia. Citarasanya sudah mengikuti selera global, katanya.
Faktor inilah yang membuat warga Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, menelurkan ide membuat Festival Bambu. Konsepnya, semua yang berbau bambu ditampilkan ke publik. Selain produk olahan bambu, festival ini juga diisi bazar yang menampilkan beraneka kerajinan bambu, serta parade busana dengan bahan bambu.
"Kreativitas mereka keren, luar biasa. Ini tidak hanya mendukung perekonomian daerah lewat kerajinan bambunya, tapi juga bersemangat memunculkan ide-ide kreatif dengan mengemas potensi desa lewat ajang menarik semacam ini," ujar dia.
Bagi Anas, ini bukanlah festival biasa. Selain ada unsur uniknya, warga jadi makin kompak. Bersatu membangun daerah lewat cara yang kreatif. Sebanyak 20 kelompok usaha mikro yang bergerak di bidang kerajinan bambu jadi ikut merasakan berkahnya. Pengunjung juga bisa langsung bertransaksi.
Semua persiapannya dilakukan secara bergotong-royong. Semangat seperti ini yang akan menjadikan kita menjadi besar. Sangat menginspirasi, katanya.
Cara masuk Wonderful Indonesia menggunakan pendekatan kreativitas seperti Festival Bambu ikut membuat Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sumringah. Soft campaigne pariwisata seperti itu dinilai efektif mendatangkan banyak wisatawan ke Banyuwangi.
Terima kasih Banyuwangi sudah memberi best practice. Ini memudahkan daerah lain belajar membangun portofolio bisnis di pariwisata. Semakin lama semakin terbukti. Dan secara ekonomi bisa dirasakan masyarakat, menyebar sampai ke daerah-daerah, serta mensupport kebijakan kepariwisataan, ujar Menpar Arief Yahya.
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
18782
Bandar Lampung
7875
Lampung Selatan
7396
Lampung Tengah
4702
Gerbang Sumatera
4408
194
09-Apr-2025
321
09-Apr-2025
346
09-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia