BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Setelah sukses pada batch 1 dan 2, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung meluncurkan program UMKM Merdeka Batch 3 di Kampus Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) diikuti ratusan mahasiswa dari 13 perguruan tinggi Se-Lampung, Kamis (16/3/2023). Program Apindo UMKM Merdeka bermula dengan sebutan Bina UMKM yang awalnya hanya melibatkan perguruan tinggi IIB Darmajaya dengan total peserta 35 mahasiswa dan 10 UMKM.
Di Batch 2 nama program diubah menjadi UMKM Merdeka, melibatkan enam perguruan tinggi, 85 mahasiswa dan 17 UMKM. Sedangkan pada Batch 3 ini terjadi peningkatan jumlah peserta yang pesat mencapai 284 mahasiswa dari 13 perguruan tinggi yakni Institut Teknologi Sumatera (Iterao, Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), Politeknik Negeri Lampung (Polinela), IIB Darmajaya, Universitas Bandar Lampung (UBL), Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Universitas Lampung (Unila), Universitas Malahayati, Universitas Mitra Indonesia (Umitra), Universitas Saburai, Universitas Tulang Bawang, dan Universitas Muhammadiah Metro.
Selain peluncuran Batch 3, acara ini juga menutup Batch 2 dengan pemaparan laporan dari Ketua Bidang UMKM DPP Apindo Lampung Yayan Sopian. Dilanjutkan dengan pengumuman UMKM terbaik dan kelompok.
Peserta Terbaik di Batch 2 yaitu Ummi Kemplang sebagai UMKM terbaik yang dibina Bunga Mutiara (Universitas Teknokrat Indonesia), Annas Rizki (Itera), Desi Karyati (IIB Darmajaya), Caroline Risa (IIB Darmajaya), Megawati Suryadi (STT Nusantara). Selain itu juga diberikan penghargaan kelompok peserta terbaik Batch 2.
Hadir dalam acara ini Ketua Umum DPN Apindo Hariyadi Sukamdani, Wakil Ketua Umum DPN Apindo Shinta Widjaja Kamdani, Ketua Bidang UMKM DPN Apindo/CEO Wismilak Group Ronald Wala, Perwakilan Kementerian Koperasi dan UMKM, Kepala L2DIKTI Wilayah 2 Sumbagsel Iskhaq Iskandar. Kemudian, Gubernur Lampung diwakili Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lampung, rektor 13 perguruan tinggi, dan perwakilan berbagai perusahaan.
Ketua DPP Apindo Lampung, Ary Meizari Alfian, mengatakan program Apindo UMKM Merdeka ini merupakan kolaborasi dunia usaha dan pendidikan. Terutama perguruan tinggi dengan tujuan agar ada sinergitas antara kebutuhan UMKM dan dunia pendidikan
"UMKM jumlahnya sangat banyak dan harus diakui UMKM adalah tulang punggung perekonomian. Tapi perkembangan UMKM memerlukan sentuhan sistem pengelolaan keuangan, pemasaran, permodalan, produksi, pengemasan, dan lainnya. Perguruan tinggi yang secara nasional memiliki program Kampus Merdeka Merdeka Belajar yang membutuhkan ruang dalam pelaksanaanya. Di situlah Apindo berperan menyinergikannya," ujar Ary.
Menurut Ary, mahasiswa memiliki kemampuan secara teori yang didapat di kampus dan membutuhkan ruang untuk mengaplikasikan teori melalui program Kampus Merdeka Merdeka Belajar. "Jika mahasiswa magang di perusahaan-perusahaan besar, tidak akan maksimal karena perusahaan besar memiliki sistem baku. Kalau di UMKM mahasiswa dituntut membantu UMKM membenahi berbagai kekurangan UMKM dengan bekal teori mahasiswa dari kampus. Sehingga mahasiswa benar-benar bisa mengaplikasikan ilmunya," kata Ary.
Program ini mendapat respons positif dari kalangan perguruan tinggi, pengusaha, UMKM. Terbukti, setelah Batch 1 dan 2, kini Apindo UMKM Merdeka memasuki Batch 3 yang diikuti peguruan tinggi luar Lampung. "Saat ini bukan hanya perguruan tinggi Lampung, tapi beberapa perguruan tinggi di Sumatera Selatan juga ikut, dari Jawa seperti Surabaya juga mulai tertarik. Apindo pusat berencana menjadikan l ini sebagai program nasional. Pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM juga mendukung program ini," kata Ary.
Ketua Umum DPN Apindo, Hariyadi Sukamdani, mengapresiasi program yang diinisiasi Apindo Lampung itu. Bahkan, Hariyadi saat sambutan sempat menanyakan langsung ke mahasiswa dan UMKM peserta Apindo UMK Merdeka Batch 2 tentang manfaat program itu.
Mahasiswa mengaku memiliki kemampuan dan kemauan membuat usaha sendiri setelah mengikuti program ini. Sebab memahami bagaimana membangun dan menjalankan usaha sendiri.
Sedangkan, UMKM merasa terbantu oleh mahasiswa dalam membuat kemasan yang menarik, pemasaran melalui media sosial, hingga mengurus berbagai perizinan perusahaan. "Kalau melihat jawaban peserta seperti ini, berarti program ini benar-benar bermanfaat. Ini akan kita kembangkan jadi program nasional," ujar owner jaringan Hotel Sahid ini.
Sementara itu, Rektor UTI, Nasrullah Yusuf yang diwakili Wakil Rektor III, menyampaikan dukungan terhadap program Apindo UMK Merdeka. Bahkan, UTI sejak Batch 1 dan 2 terlihat program itu. "UTI tentu mendukung karena sinergisitas antara pelaku UMKM dan perguruan tinggi ini untuk kebaikan dan kemajuan bersama," ujarnya.
UTI yang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik dan kerap memperoleh penghargaan nasional dan internasional ini membuka diri untuk terus bekerja sama dalam mengembangkan sumberdaya manusia UMKM. "UTI berkomitmen untuk terus menciptakan SDM yang tangguh dan handal dalam berbagai bidang," kata Nasrullah. (***)
Editor; Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1475
Bandar Lampung
1836
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia