Pertimbangan rate hampir selalu dipengaruhi oleh jumlah follower atau pengikut. Namun, hati-hati dengan influencer yang memakai mesin untuk menaikkan jumlah follower. Soalnya influencer yang seperti itu rata-rata memiliki follower yang non-aktif. Namanya juga pakai mesin otomatis. Akun Instagram yang tidak ada pengikutnya pun bisa masuk daftar follower.
Biasanya, produk yang dipromosikan lebih cepat meledak ketika para follower di akun influencer terkenal fanatik. Mungkin bisa dengan mengandalkan pamor publik figur, seperti artis dan musisi. Rata-rata para pengikutnya sangat loyal membaca tulisan serta menyimak konten yang dibagikan. Baik konten berupa gambar maupun video.
3. Pertimbangkan Tingkat Pengaruhnya
Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, jumlah follower saja belum cukup untuk menaikkan popularitas produk yang hendak Anda promosikan. Namanya juga influencer, tidak jauh-jauh dari sosok selebritas. Sebagian yang jadi follower memang betul-betul fans, tapi sebagian lagi justru bertindak sebagai haters.
Ketika influencer yang banyak haters-nya meng-endorsement sebuah produk, justru bisa merusak citra baik produk yang hendak Anda promosikan. Tidak mau, kan?
4. Hitung-hitungan dan Pembayaran Fee
Soal pembayaran juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Bukan hanya soal jumlah follower saja. Ketika social media influencer masih tergolong baru, berikan produk saja. Pasti si dia mau. Apalagi kalau produk Anda sudah lebih dulu laris di pasaran. Namun, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, kesepakatan dari kedua belah pihak harus ada.
Kadang seorang influencer juga menggunakan tim untuk meningkatkan popularitasnya. Influencer yang seperti ini seringkali meminta bayaran yang tinggi ketika diajak kerja sama. Kalau hasilnya diprediksi bisa meningkatkan pamor produk, kenapa tidak?
Mencari influencer tergolong sangat mudah. Soalnya Anda hanya perlu googling atau mencari tren yang ada di YouTube maupun Instagram. Efeknya sama bagusnya ketika sebuah perusahaan berpromosi lewat televisi serta radio. Bahkan bisa lebih bagus lagi karena para pengguna Youtube serta Instagram di Indonesia tergolong tinggi. Fee-nya pun lebih murah. (***/PRO3)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4158
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia