BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Singkong racun yang biasanya tidak dimanfaatkan oleh petani, kini bisa bermanfaat ditangan mahasiswa Universitas Lampung (Unila). Mahasiswa Unila yang bertugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode dua tahun 2018, di Desa Gantiwarno, Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur mencoba memberdayakan singkong racun.
Di desa itu, banyak singkong racun yang tidak digunakan. Sebagian singkong racun hanya diolah di pabrik tapioka terdekat. Sejak dahulu, daerah itu memang banyak petani singkong racun, namun hanya dijual mentah ke pengepul atau pabrik.
Salah satu petani setempat, Sarno (54) mengaku penjualan singkong racun ke pengepul memang menjadi tradisi lama. Selain itu, kurangnya kemampuan masyarakat mengolah singkong racun juga menjadi penyebab tidak adanya olahan mandiri. "Kami takut gagal berinovasi," kata Sarno, Senin (3/8/2018) siang.
Keadaan tersebutlah yang membuat mahasiswa KKN Unila tergerak. Dipandu mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2015, Tajudin Afgani, masyarakat diajak membuat kerupuk aneka rasa yang terbuat dari singkong racun. "Kami juga ajarkan pengepakan produk dan pemasaran," kata aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Unila ini. (SYAHREZA/PRO3)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4138
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia