Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Begini Persiapan Merpati Airlines Sebelum Kembali Terbang
Lampungpro.co, 15-Nov-2018

Erzal Syahreza 807

Share

Merpati Airlines

JAKARTA (Lampungpro.com): Kabar gembira datang untuk PT Merpati Nusantara Airlines. Kabar pertama mengenai dari Majelis Hakim Pengadilan Niaga yang memutuskan untuk menyetujui proposal perdamaian Merpati Airlines dengan para kreditur yang digelar di Pengadilan Negeri (PN), Surabaya, Jawa Timur. Dengan demikian, Merpati Airlines dinyatakan batal pailit.

"Informasi yang baru saya peroleh majelis hakim menyetujui rencana perdamaian. Intinya Merpati diputus tidak jadi pailit," kata Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Edi Winarto, pada Rabu (14/11/2018).

Sedangkan kabar gembira kedua adalah telah hadirnya investor yang bakal memberikan suntikan dana segar kepada perusahaan yang berdiri pada 6 September 1962 ini.

Presiden Direktur Merpati Nusantara Airlines Asep Ekanugraha menjelaskan, Merpati mendapat suntikan dana dari Intra Asia Corpora. Perusahan ini merupakan investor dalam negeri yang terafiliasi dengan Asuransi Intra Asia dan PT Cipendawa yang sempat terdaftar di Bursa dengan kode emiten CPDX.

Intra Asia Corpora siap menyuntikkan dana hingga Rp 6,4 triliun. Asep melanjutkan, kucuran dana tersebut akan menetes bertahap sesuai kebutuhan operasional dalam jangka dua tahun. Dengan ada dana tersebut, Merpati Airlines setidaknya bisa kembali memiliki pesawat dan mulai mengurus izin rute terbang dan investasi operasional lainnya.

Menurut Asep, alasan Merpati masih ingin terbang di Indonesia karena pasar di Indonesia masih sangat terbuka. Selain adanya destinasi wisata baru, pembangunan infrastruktur bandara, menunjukkan kebutuhan penerbangan meningkat.

Untuk itu, jika seluruh proses kucuran dana dan perizinan telah selesai, Asep mentargetkan merebut pasar di 10 destinasi wisata baru. Destinasi tersebut yakni Danau Toba (Sumut), Belitung (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jateng), Gunung Bromo (Jatim), Mandalika Lombok (NTB), Pulau Komodo (NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Asep menilai potensi pasar penerbangan Indonesia, tidak cukup dilayani Garuda yang main di kelas atas dan beberapa maskapai swasta. Kehadiran Merpati nantinya akan bisa mengisi slot rute penerbangan ini sehingga tidak hanya didominasi maskapai swasta.

"Potensi pasar yang kami incar sangat besar. Seperti pemerintah membangun bandara itu untuk siapa, jika BUMN sendiri juga tidak memanfaatkan fasilitas tersebut. Ini akan menjadi cekungan potensi investasi baru yang tentu menjadi harapan revenue bagi Merpati," pungkas Asep.

Ia melanjutkan, jika beroperasi nanti Merpati Airlines tak akan menggunakan pesawat buatan Boeing dan Airbus. "Pesawat yang kami gunakan adalah buatan Rusia dan bukan yang pernah kecelakaan di Gunung Salak," kata Asep.

Selain itu, Merpati juga tidak akan bermain di segmen maskapai penerbangan bertarif rendah (LCC) dan akan menyasar penerbangan ke wilayah Indonesia barat yang dinilai sangat potensial juga memungkinkan ke luar negeri.

"Kami sudah belajar dari kejatuhan perusahaan dan saatnya menatap ke depan yang lebih baik. Apalagi selain pemerintah dan investor swasta yang mendukung, sudah banyak perusahaan asuransi yang ikut mendorong beroperasinya MNA lagi," kata Asep. (***/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

317


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved