Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Buaya Masuk Tambak Bumi Sentosa Dipasena, Warga Cemas Konflik dengan Buaya Terus Berulang
Lampungpro.co, 13-Jun-2025

Amiruddin Sormin 3008

Share

Seekor buaya besar yang masuk ke tambak udang milik Dirman di Blok 1 Jalur 14 Nomor 6, Jumat malam (13/6/2025). LAMPUNGPRO.CO

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Warga Kampung Bumi Sentosa, kawasan tambak udang Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulang Bawang, kembali dikejutkan oleh kemunculan seekor buaya besar yang masuk ke tambak udang milik Dirman di Blok 1 Jalur 14 Nomor 6, Kamis (12/6/2025) malam. Peristiwa ini menambah daftar panjang konflik manusia dengan satwa liar di kawasan eks Dipasena.

Buaya dengan panjang diperkirakan lebih dari dua meter itu diyakini tersesat akibat air pasang tinggi yang meluap ke saluran tambak. Namun menurut penuturan Dirman, hewan predator tersebut kemungkinan tertarik naik ke daratan karena mencium aroma bangkai biawak yang ditemukan di sekitar tambaknya satu malam sebelumnya.

"Iya, malam itu memang ada bangkai biawak di dekat tambak. Mungkin karena baunya, buayanya datang," ujar Dirman kepada Lampungpro.co, Jumat (13/6/2025).

Istrinya, yang akrab disapa Alak, mengungkapkan bahwa kemunculan buaya bukanlah kejadian baru di kawasan tersebut. “Sudah sering terlihat buaya, kadang berjemur di inlet. Bahkan dulu pernah masuk ke tambaknya Pak Dadang, juga sempat terlihat di tandon,” jelasnya.

Begitu mengetahui keberadaan buaya tersebut, warga segera melakukan evakuasi. Proses penyelamatan dipimpin oleh Herno, salah satu warga yang dikenal berpengalaman menangani satwa liar. Dengan menggunakan tali, buaya tersebut dijerat dan ditarik perlahan keluar dari tambak, tanpa menyebabkan korban.

“Kami sepakat tidak melukai hewan itu. Setelah berhasil diamankan, buayanya langsung kami lepas kembali ke muara malam itu juga,” jelas Herno.

Aswadi, petambak setempat, menyatakan kekhawatiran warga yang terus dihantui potensi konflik dengan buaya liar. Ia menegaskan bahwa kawasan Bumi Sentosa dan sekitarnya memang sejak lama dikenal sebagai habitat buaya.

"Di kampung kami ini memang terkenal banyak buaya. Beberapa waktu lalu ada warga yang meninggal karena diserang buaya saat menjala ikan. Masyarakat takut dan ngeri, tapi mau bagaimana lagi? Sampai sekarang belum ada solusi agar konflik ini tidak terus terulang," kata Aswadi.

#
1 2 3 4 5

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Era Digital, Era Journalist No Borders, Masih...

Ini adalah refleksi tajam terhadap etos kerja jurnalisme lapangan,...

3367


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved