#webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampu¬¬ngproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung

JAKARTA (Lampungpro.com): Aneka gorengan biasa dikonsumsi masyarakat termasuk saat berbuka puasa. Namun, ada yang menyebut gorengan tak baik untuk kesehatan, salah satunya dapat menimbulkan panas dalam.

Menanggapi hal ini, dokter spesialis penyakit dalam dr. Laurentius Aswin Pramono berpendapat mengonsumsi makanan yang digoreng atau gorengan saat buka puasa maupun sahur tak jadi masalah selama tubuh tidak kekurangan cairan.�

Puasa dan panas dalam, lanjut dia memang sangat erat hubungannya sehingga jangan biarkan tubuh mengalami dehidrasi. Juga, saat berpuasa sebaiknya tidak berlebihan mengonsumsi makanan berminyak dan air es atau air dingin saat berbuka. "Perbanyak minum air putih, apalagi yang mengandung mineral maupun cairan elektrolit," ujar dokter Aswin.

Sedangkan Yuna Eka Kristina, Senior PR Manager PT Kino Indonesia Tbk melanjutkan ada sebagian orang secara rutin mengonsumsi Larutan Cap Kaki Tiga untuk mencegah terjadinya panas dalam baik yang original maupun dengan varian rasa.

Pasalnya, khasiat cairan ini selama 80 tahun keberadaannya sudah terbukti menemani keluarga Indonesia secara turun temurun. "Karena itu kami buat kemasan Larutan Cap Kaki Tiga dengan berbagai ukuran, ada yang untuk remaja milenial ukuran botol sekali minum. Ada juga yang botol besar untuk di rumah, hingga kemasan kaleng yang ditempel berbagai karakter lucu cocok untuk anak-anak," kata Yuna.

Meski tidak ada batasan usia untuk mengonsumsi cairan ini, namun dia menyarankan pemberian untuk anak-anak sebaiknya mulai usia tiga tahun. Usia tersebut merupakan waktu yang tak jauh jaraknya saat anak sudah melepas ASI. (**/PRO2)