KUALA LUMPUR (Lampro): Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia yang tergabung dalam Sahabat Pena Nusantara (SPN) Cabang Malaysia meluncurkan buku Orang Indonesia Kok Dilawan, di Grapari Telkomsel Chow Kit, Minggu (5/2/2017).
Peluncuran buku yang ditulis 19 WNI dengan latar belakang profesi yang beragam ini dirangkaikan dengan workshop hypnoteaching bagi TKI dan Umum yang disampaikan oleh pakar hypnoteaching Raden Rahmat Dr. H.M. Taufiqi. Taufiqi juga dikenal sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Islam.
Menurut penyunting M Husnaini, buku Orang Indonesia Kok Dilawan merupakan hasil dari pelatihan menulis yang menghadirkan dirinya dengan peserta. Terdiri dari dosen, guru, mahasiswa S-2, Tenaga Kerja Indonesia (TKI), dan ibu rumah tangga yang ada di Kuala Lumpur.
"Buku ini bercerita tentang ketangguhan hingga kengawuran bangsa kita di Malaysia. Bukan bangga dengan kebodohan dan kelemahan diri, melainkan dunia harus tahu bahwa bangsa Indonesia mampu eksis dalam segala keterbatasan," kata Rita Audriyanti Kunrat.
Di antara cerita dalam buku ini, seperti keluguan orang Madura yang lepas dari razia polisi Malaysia. Kemudian, TKI di Malaysia yang tiba-tiba nekat kuliah hingga mengantongi gelar sarjana, perbedaan perlakuan terhadap dosen Indonesia, dan culture shock WNI asal Aceh yang menikah dengan warga Malaysia.
Dalam buku itu, juga memuat perspektif warga Malaysia tentang Indonesia yang ditulis Siti Khadijah binti Ibrahim, ibu lima putra putri yang aktif mengelola tadika atau prasekolah di Kuala Lumpur. Dia juga meniti karier di maskapai penerbangan Malaysia Airlines (MAS).�
Siti Khadijah dalam tulisannya mengatakan bahwa dirinya pertama kali mengenal Indonesia pada umur 13 tahun ketika sekolah menengah rendah (SMR). Saat sekolah tersebut, dia banyak dikenalkan dengan bacaan-bacaan berbahasa Indonesia.�"Sejak umur belasan tahun, kami sudah mengenali siapa Chairil Anwar. Penulis-penulis lama Indonesia tidak asing lagi bagi kami, seperti Hamka, Marah Rusli, dan Pramoedya Ananto Toer," kata dia.
Turut hadir pada acara yang dirangkaikan dengan Bazar Makanan Indonesia tersebut CEO Telin Indonesia Oki Wiranto, pengurus SPN Pusat yang tinggal di Kuala Lumpur Rita Audriyanti Kunrat, dan sejumlah penulis. Di antaranya, guru Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur (SIKL) Armando Harahap dan Darma Kalbar. (*/ANT/PRO2)
�
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4135
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia