Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bulog tak Kunjung Beli, Harga Jagung di Lampung Timur Anjlok dan Dibiarkan Membusuk
Lampungpro.co, 14-May-2025

Amiruddin Sormin 512

Share

Jagung membusuk petani jagung Lampung Timur menjerit harga jagung terus melorot. ANTARA

SEKAMPUNG UDIK (Lampungpro.co): Petani jagung di Lampung Timur menjerit seiring terus turunnya harga di tengah musim panen. Petani jagung Desa Banjar Agung, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Tori (46) mengemukakan harga jagung terus melorot dalam dua bulan terakhir.

"Harga jagung turun hingga menyentuh Rp3.800–Rp4.200 per kilogram," kata Tori dalam keterangannya di Sekampung Udik, Lampung Timur, seperti dikutip Suara.com (jaringan media Lampungpro.co) dari Antara, Selasa (13/5/2025).

Padahal, pemerintah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp5.500 per kilogram. Sayangnya, angka itu hanya tinggal janji, karena hingga Mei 2025, Bulog tak kunjung menjalankan kewajiban menyerap jagung petani.

Petani pun gusar. Tumpukan jagung dibiarkan tergeletak di halaman rumah, sebagian bahkan membusuk karena tak laku dijual. Lahan-lahan yang semestinya jadi sumber penghidupan, kini jadi saksi bisu kegelisahan.

Tori mengaku kecewa melihat kondisi ini dan membuat petani berada di ujung tanduk. “Jagung numpuk, harga anjlok, pembeli nggak ada. Mau jual ke siapa? Bulog juga diam saja,” keluhnya.

Menurutnya, tak sedikit petani yang memilih membiarkan ladangnya tak dipanen. Bukan karena malas, tapi karena hasil panen tak mampu menutupi ongkos tanam dan panen. Jika terus dipaksakan, kerugian hanya akan makin besar.

Tak hanya petani, para agen jagung pun ikut terkena imbas. Maryanto (47), agen jagung di daerah tersebut, mengatakan situasi ini memukul semua pelaku rantai distribusi. “Kami bingung mau beli jagung petani dengan harga berapa. Tanpa campur tangan Bulog, pasar jadi liar,” ujarnya.

Ia menjelaskan, saat Bulog tak menyerap, pabrik besar leluasa menurunkan harga beli. "Tak ada lagi patokan resmi, tak ada lagi perlindungan. Semuanya serba tak pasti," ujarnya.

Pemerintah sebenarnya sudah menyusun rencana. Dalam rapat koordinasi pangan nasional yang dipimpin Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, pada 24 Maret 2025, Bulog ditugaskan membeli jagung petani hingga 1 juta ton. Namun, sejauh ini, itu baru sebatas wacana.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, juga telah menekankan pentingnya HPP sebesar Rp5.500 per kilogram sebagai bentuk perlindungan harga. Namun, realisasi di lapangan masih nihil, terutama di daerah sentra jagung seperti Lampung Timur.

Tori mengatakan petani mengharapkan tindakan nyata dari pemerintah terkait harga jagung. Panen tak menunggu kebijakan rampung dibahas. Setiap hari jagung terus mengering di halaman rumah, sementara harapan mulai memudar.

“Kami cuma minta pemerintah hadir. Jangan biarkan kami berjuang sendiri,” ujar Tori.

Ia menambahkan jika kondisi ini terus dibiarkan, bukan hanya jagung yang membusuk, semangat para petani pun bisa ikut layu. Pemerintah harus segera turun tangan sebelum semuanya terlambat.

Perintah Menko Pangan

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan Perum Bulog mendapat penugasan untuk menyerap maksimal 1 juta ton jagung sepanjang 2025 dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp5.500 per kilogram.

"Keputusan mengenai penugasan kepada Bulog untuk membeli jagung sebanyak maksimal 1 juta, dengan harga Rp5.500, sudah diputuskan oleh pemerintah," ujar Zulhas usai Rapat Koordinasi Penyerapan Jagung di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (24/3/2025).

Zulhas menyampaikan penyerapan 1 juta ton jagung bertujuan untuk cadangan jagung pemerintah (CJP). Menurut Zulhas, angka tersebut merupakan 5,8 persen dari total produksi jagung di Indonesia sepanjang 2025, yang diperkirakan mencapai 17 juta ton.

"Sedang segitu, kalau terlalu kecil dampaknya kurang, kalau terlalu tinggi juga nanti nggak baik. Jadi kira-kira 5 persen sedang," katanya.

Diketahui, Pemerintah menetapkan HPP jagung di tingkat petani sebesar Rp5.500 per kilogram. Penetapan ini diatur melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 18 Tahun 2025.

HPP jagung ini akan digunakan oleh Bulog untuk menyerap hasil panen petani untuk memperkuat stok CJP. Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik, proyeksi produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen pada triwulan pertama 2025, berpotensi mengalami kenaikan 1,4 juta ton atau 41,38 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu.

BPS juga memperkirakan produksi jagung pada Januari 2025 mencapai 1,33 juta ton, Februari 1,39 juta ton, dan Maret 2,08 juta ton.

Untuk memperkuat stok CJP, Bulog ditargetkan menyerap 1 juta ton jagung pada 2025 atau sekitar 5,8 persen dari total proyeksi jagung yang mencapai 17,7 juta ton. Sedangkan target penyaluran berupa stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebesar 250 ribu ton pada 2025. (***)

Editor Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Tugu Biawak Wonosobo dan Mannaken Pis Belgia,...

Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...

3865


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved