BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Terkait adanya pelaporan yang dilakukan oleh eks anggota tim seleksi KPU Provinsi Lampung Budiono, di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung. Ketua LBH Candra Muliawan mengatakan sang pelapor (Budiono) memberikan kuasa kepadanya untuk melaporkan oknum anggota KPU Lampung berinisial ENF, yang diduga melakukan pelanggaran kode etik dalam seleksi calon anggota KPU kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

"Kita melengkapi berkas laporan yang diminta oleh DKPP. Sekarang berkasnya sudah lengkap dan kita kirimkan kepada DKPP secepatnya. Dugaan pelanggaran kode etik seleksi KPU kabupaten kota dalam laporan ini, diterma LBH tanggal 6 November 2019 kemarin," kata Candra saat jumpa pers di kantor LBH Bandar Lampung, Jumat (8/11/2019) sore.

Lewat bukti tersebut, Chandra ingin membersihkan KPU dari orang-orang yang tidak jujur. Meskipun demikian, Chandra belum bersedia membeberkan bukti yang dimaksud. Namun dia berjanji akan membuka bukti-bukti itu ketika nanti di persidangan.

"Kami akan sampaikan di persidangan nanti dengan bukti-bukti ini. Untuk sementara, kami belum bisa membuka demi menjaga keamanan pelapor dan saksi-saksi yang lain. Termasuk orang-orang dalam video itu," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, dalam proses rekrutmen KPU di daerah kabupaten kota diduga terindikasi jual beli kursi jabatan. Adapun dugaan penemuan tersebut dilakukan seorang calon komisioner berinisial VY. Dimana ia diduga menyerahkan uang lewat suaminya senilai Rp100 juta kepada calon komisioner KPU Pesawaran berinisial LP. Selain itu juga, dalam perkara suap tersebut diduga melibatkan komisioner KPU Lampung dengan inisial ENF.(FEBRI/PRO2)