TANGGAMUS (Lampungpro.com): Sejatinya dergama Pulau Tabuan, di Teluk Semangka, Tanggamus ini ramai oleh aktivitas warga yang bepergian. Pulau Tabuan merupakan satu-satunya pulau di Kabupaten Tanggamus, yang maruk Kecamatan Cukuh Balak. Akses ke pulau ini harus lewat laut, bisa dari pantai Kota Agung, atau dari Pantai Putih Doh, Badak, dan Limau.

Namun dermaga seharga Rp18 miliar yang dibangun Kementerian Perhubungan pada 2013 itu justru sepi. Menurut Nafian Faiz, putra Pulau Tabuan proyek itu mubazir. "Proyek ini tidak memperhartikan azaz manfaat bagi masyarakat, ini proyek pemerintah bukan untuk rakyat, tidak ada urgensinya bagi penduduk setempat," kata Nafian, di Bandar Lampung, Minggu (16/4/2017).

Pasalnya, belum pernah ada kapal yang mau sandar di sana. Belum pernah juga, kata Nafian, Pemkab Tanggamus berupaya agar dermaga ini ada bermenfaat. Misalnya membuat kegiatan wisata agar ada kunjungan ke pulau Tabuan atau sesekali bawa kapal besar untuk jajal dermaga ini. "Masayarakat di sini nelayan tradisional. Semuanya menggunakan perahu sampan. Kalau ada kapal motor transportasi ke Kota Agung tak cocok menggunakan dermaga ini karena terlalu tinggi," kata dia.

Masyarakat juga tak tahu siapa yang bertanggung jawab mengoperasionalkan dermaga ini. Selama ini tidak ada perawatan, tiang tiang listriknya mulai kropos dan ada yang patah. Menurut Nafian, yang lebih urgen bagi masyarakat Pulau Tabuan saat ini adalah listrik, air bersih, bantuan bibit pertanian, perkebunan, bantuan ternak seperti sapi, kambing, dan pelatihannya. Kemudian,sarana pendidikan, saat ini belum ada SMP negeri. "Gedung SDN yang ada memperihatinkan," kata Nafian.

Pulau Tabuan terdiri dari empatPekon, berpenduduk kurang lelbih 3.000 jiwa, mata pencaharian utama tani cengkeh, kelapa, kakao, dan nelayan. Kaum wanita remaja dan ibu-ibu di sini banyak menjadi tenaga kerja wanita dan pemudanya banyak merantau. (PRO1)