Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

DiGiFARM Polinela Sukses Terapkan Smart Farming di Pekon Srikaton, Target Panen 2,5 Ton Cabai
Lampungpro.co, 27-Aug-2025

Sandy 264

Share

Tim periset dari Digital Agriculture and Smart Farming (DiGiFARM) Polinela | Lampungpro.co

PRINGSEWU (Lampungpro.co) : Upaya menghadirkan pertanian modern berbasis teknologi perlahan mulai terlihat di Kabupaten Pringsewu. Tim periset dari Digital Agriculture and Smart Farming (DiGiFARM) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) berhasil menerapkan sistem pertanian berbasis Internet of Things (IoT) di lahan cabai milik Gapoktan Sumber Katon, Pekon Srikaton, Kecamatan Adiluwih, Rabu (27/8/2025).

Penerapan teknologi ini bukan sekadar uji coba. Dari kunjungan panen keenam, tim mencatat hasil yang cukup menggembirakan, lebih dari setengah ton cabai berhasil dipanen berkat pemanfaatan sistem smart farming. Teknologi ini dinilai mampu mengoptimalkan pertumbuhan cabai sekaligus meningkatkan efisiensi kerja petani.

“Kami menerapkan 100 persen penggunaan alat Smart Farming untuk menunjang pertumbuhan cabai. Target kami, panen bisa mencapai 2,5 ton. Selain itu, setiap dua minggu sekali kami juga mendampingi petani agar mereka terbiasa dengan teknologi ini,” ujar Ketua Tim Riset DiGiFARM Polinela, Eko Win Kenali, S.Kom., M.Sc.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program riset terapan kolaboratif yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Tujuannya jelas, mengembangkan pertanian presisi berbasis teknologi untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Smart Irigation and Fertilizer System Genvo 1.0 | Lampungpro

Di lahan seluas 2.500 meter persegi, tim Polinela merancang demplot dengan 30 bedengan berisi 5.000 bibit cabai. Sistem irigasi dibagi menjadi dua zona untuk menjaga kinerja perangkat serta efisiensi pompa air.

mgid.com, 755438, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Perangkat smart farming portabel yang digunakan memungkinkan pemantauan suhu, kelembaban udara, dan kelembaban tanah secara real-time, sekaligus mengatur sistem pemupukan otomatis.

“Harapan kami, penerapan sistem ini bisa membantu petani dalam mengembangkan teknologi yang tepat guna, mudah dioperasikan, dan berdampak nyata terhadap hasil panen,” tambah Eko Win.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bro, Pelajaran Apa yang Kau Petik dari...

Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...

7616


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved