Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Diskusi Setahun Kepemimpinan Prabowo - Gibran, Akademisi Lampung Soroti Peran Pertamina Jaga Stabilitas BBM di Daerah
Lampungpro.co, 23-Oct-2025

Febri 681

Share

Diskusi Publik Kepemimpinan Setahun Prabowo - Gibran | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Sejumlah akademisi di Lampung menganggap, Pertamina saat ini masih berperan menjadi tulang punggung utama dalam menjaga stabilitas pasokan bahan bakar minyak (BBM) nasional.

Dengan ramainya isu kelangkaan disejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), swasta, para akademisi menganggap situasi tersebut tidak bisa dijadikan cermin kondisi energi nasional secara keseluruhan.

Pakar Energi Institut Teknologi Sumatera (Itera), Rishal Asri mengatakan, Pertamina merupakan satu-satunya entitas yang memiliki jaringan distribusi BBM hingga ke pelosok daerah, bahkan ke wilayah-wilayah ekstrem di Indonesia Timur.

"Kalau dikatakan menjaga kedaulatan energi, ya sudah. Pertamina sudah berhasil. Siapa yang mau bangun SPBU di Papua selain Pertamina, bahkan swasta mana yang sanggup," kata Rishal dalam diskusi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo - Gibran: Dari Sudut Pandang Energi di Bandar Lampung, Kamis (23/10/2025).

Menurut Rishal, kiprah Pertamina dalam menjalankan program BBM satu harga menunjukkan komitmen negara menghadirkan energi yang merata. Sementara SPBU swasta, umumnya hanya beroperasi di kawasan perkotaan dan belum mampu menjangkau wilayah terpencil.

Akademisi pun menantang SPBU swasta untuk membangun jaringan SPBU di daerah seperti Pertamina. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada 2024 terdapat 2.314 SPBU swasta dari total 15.917 SPBU di  Indonesia.

Isu kelangkaan BBM yang belakangan ramai di media sosial berasal dari keterbatasan pasokan di SPBU swasta, bukan di jaringan nasional Pertamina. Oleh karena itu, pemberitaan mengenai krisis atau kelangkaan BBM sebaiknya tidak digeneralisasi sebagai masalah nasional.

Sementara itu, Ekonom Universitas Lampung (Unila), Dr. Tiara Nirmala menilai, kondisi pasar BBM di Indonesia memang masih didominasi Pertamina, namun hal itu bukan berarti tidak efisien.

Justru menurutnya, monopoli dalam konteks energi memiliki fungsi menjaga harga agar tetap stabil di tengah fluktuasi harga minyak dunia.

"Kalau struktur pasar hanya monopoli, cuma satu penjual, dia jadi price maker, tapi kalau ada kompetitor, justru efisien untuk masyarakat, karena akan ada persaingan harga. Namun dalam konteks energi, monopoli Pertamina ini memiliki peran strategis menjaga pemerataan pasokan hingga pelosok negeri," ujar Tiara Nirmala.

Kelangkaan yang terjadi dibeberapa SPBU swasta saat ini tidak mencerminkan kondisi energi nasional, karena porsi pasokan mereka hanya sebagian kecil dari total pasar BBM di Indonesia. Selain itu, Pertamina juga menguasai ribuan titik distribusi diseluruh provinsi dan menjadi penjamin utama stabilitas bahan bakar nasional.

Tiara menilai, kebijakan pembatasan impor BBM yang diterapkan pemerintah memiliki dasar ekonomi yang kuat. Jika impor bahan bakar dilakukan secara berlebihan, hal itu dapat menekan stabilitas nilai tukar rupiah dan mengganggu neraca perdagangan nasional.

Sementara itu, Pakar Komunikasi Publik Unila, Dr. Feri Firdaus menyebut, pihaknya menilai pemerintah perlu memperkuat komunikasi publik, agar masyarakat tidak terjebak pada persepsi yang salah soal isu energi. Pemerintah juga harus menjadi sumber utama yang menarasikan isu yang hendak disampaikan.

"Jangan sampai masyarakat itu tahu informasi yang beredar di media-media, tapi sumbernya itu tidak kredibel. Maka pemerintah harus bisa menjadi satu-satunya, dalam arti sumber pertama," sebut Feri Firdaus.

Oleh karenanya, ketika ada yang mau menyampaikan sesuatu, bagaimana caranya pemerintah bisa menguasai, meramaikan, atau mendominasi informasi yang berkaitan. (***)

Editor : Febri Arianto
Reporter : Adi

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved