Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

DMI Bandar Lampung Ajak Takmir Belajar Manajemen ke Masjid Al-Falah Sragen Jawa Tengah, ini Enam Keunggulannya
Lampungpro.co, 15-Sep-2023

Amiruddin Sormin 4552

Share

Masjid Raya Al-Falah Sragen, Jawa Tengah. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Setelah Masjid Jogokariyan YOgyakarta jadi perbincangan lantaran manajemen masjidnya banyak dipelajari, kini giliran Masjid Al-Falah Sragen, Jawa Tengah juga jadi bahan pembelajaran. Sebenarnya, Masjid Jogokariyan dan Al-Falah boleh disebut kakak beradik, karena keduanya berasal dari spirit yang sama.

Masjid Al-Falah didirikan di atas tanah wakah PG Mojo Sragen pada 1956. Takmir masjid pertama masjid ini para pengurus Muhammadiyah Sragen dengan nama awal Masji Al-Ittihad.

Pada 1960 namanya berubah menjadi Masjid Raya Al-Falah dan diajukan ikut lomba manajemen masjid tingkat provinsi oleh Pemerintah Kabupaten Sragen. Pada tahun 2000, Bupati Sragen H.R. Bawono memutuskan Masjid Al-Falah diberikan kepada Pimpinan Muhammadiyah Sragen, selaku penanggungjawab kemakmuran masjid.

 

Pada 2015, takmir Masjid Al-Falah dipercayakan kepada Kusnadi Ikwani. Kini masjid tersebut memiliki 35 karyawan yang digaji profesional yakni petugas keamanan (5 personil), kebersihan (6), Brigade Bersih Masjid (5). Semuanya digaji setara UMK setempat.

Atas dasar itu, pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bandar Lampung, berencana mengundang Ketua Takmir Masjid Al-Falah Ki Kusnadi Ikhwani untuk menjadi narasumber pelatihan manajemen masjid dua angkatan. Menurut Ketua DMI Kota Bandar Lampung, H. Rahmat Mirzani Djausal, pada angkatan pertama 30 September 2023 di Aula Kampus IBI Darmajaya, yang akan diikuti para takmir dari Rajabasa, Kemiling, Langkapura, Tanjungkarang Barat, Way Halim, Labuhan Ratu, Tanjungkarang Pusat, Tanjungkarang Timur, Enggal, dan Kedaton.

 

Kemudian, angkatan kedua pada 1 Oktober juga di Aula IBI Darmajaya, direncanakan diikuti takmir dari Kecamatan Tanjung Senang, Sukarame, Sukabumi, Kedamaian, Bumi Waras, Panjang, Telukbetung Barat, Telukbetung Selatan, Telukbetung Timur, dan Telukbetung Utara. "Kami berharap agar para takmir dapat belajar dari pengalaman Masjid Al-Falah untuk perbaikan manajemen masing-masing masjid," kata Rahmat Mirzani Djausal didampingi Sekretaris DMI Bandar Lampung Ahmad Rusdi, Jumat (15/9/2023).

Terpisah, Ki Kusnadi mengatakan salah satu kelemahan masjid tidak bisa makmur itu karena tidak ada manajemennya dan diurus seadanya dengan memanfaatkan waktu luang. Dia melihat takmir belum punya visi dan leadership yang membuat masjid makmur.

Dalam mengelola Masjid Al-Falah, selain sedekah membangun gedung, Kusnadi  menawarkan paket sedekah program Ramadan, yakni paket bebaskan masjid sekitar senilai Rp5 juta untuk gaji imam dan operasional bulanan. Kemudian paket berbagi buka puasa Rp5,2 juta untuk 400 porsi buka puasa senilai Rp13.000/porsi, cinta anak yatim Rp150.000 per paket, dan infak umum senilai Rp100.000.

Berikut ini Enam Fakta Keunggulan Masjid Raya Al Falah Sragen:

1. Masjid percontohan nasional. Setiap pekannya, sebanyak 2.500 orang berdatangan ke Masjid Raya Al Falah Sragen untuk belajar tentang strategi memakmurkan masjid.

2. Jumlah penghimpunan selama 2022 mencapai Rp2,4 miliar yang digunakan untuk kegiatan dakwah, operasional, dan sosial masyarakat.

3. Masjid dikelola 80% anak muda, mulai dari pelajar, mahasiswa, dan para pelaku industri kreatif. Mereka adalah sukarelawan dan profesional.

4. Banyak pilihan program. Setiap bulan ada 210 majelis ilmu untuk segmen anak-anak, remaja, orang tua, dan manula.

5. Masjid ber-SK pemerintah.

6. Keuangan dikelola dan diaudit lembaga resmi Lazismu Sragen. Sehingga keuangan secara tersistem, terpusat, dan tercatat dengan baik. (***)

Editor:

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

19875


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved