Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dosen Polinela Teliti Burung Puyuh dengan Sistem Pemeliharaan Cage-Free
Lampungpro.co, 16-Oct-2024

Sandy 114

Share

Dokumentasi Penelitian Dosen Polinela pada Burung Puyuh dengan sistem Cage-Free | LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Telur puyuh memiliki ciri khas yang unik, mulai dari ukurannya yang kecil hingga motif cangkangnya yang mirip batik. Meski ukurannya hanya sekitar 10 gram, atau seperlima dari berat telur ayam, telur puyuh memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah bermanfaat. Kaya akan protein, antioksidan, vitamin A, kolin, serta mineral seperti selenium dan zat besi, telur puyuh menjadi sumber makanan yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Beberapa manfaat utama yang ditawarkan oleh telur puyuh adalah kemampuannya dalam membantu perbaikan sel-sel yang rusak, mendukung pertumbuhan dan kekuatan massa otot, menjaga kesehatan sistem saraf dan penglihatan, serta meningkatkan metabolisme otot dan kesehatan pembuluh darah. Nutrisi tersebut menjadikan telur puyuh sebagai makanan yang bernilai tinggi, meskipun ukurannya kecil.

Namun, di balik manfaat nutrisinya, sistem pemeliharaan puyuh menjadi sorotan, terutama yang menggunakan metode baterai atau cage. Dalam sistem ini, burung-burung puyuh dipelihara di ruang gerak yang sangat terbatas untuk meningkatkan efisiensi ruang. Meski efektif dari segi kebutuhan lahan, metode ini dianggap melanggar prinsip-prinsip kesejahteraan hewan (animal welfare).

Di berbagai negara seperti Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, penggunaan sistem baterai pada ayam petelur sudah mulai ditinggalkan, bahkan dilarang. Hal ini termasuk larangan impor telur dari ayam yang dipelihara dengan metode ini. Kesadaran akan pentingnya kesejahteraan hewan telah mendorong perubahan besar dalam industri peternakan, terutama di negara-negara maju.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3861


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved