BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Anggota Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung, Rizaldi Adrian, menyoroti pentingnya penanganan persoalan lingkungan hidup, khususnya terkait sampah dan banjir, secara terintegrasi dan berkelanjutan. Menurut Rizaldi, permasalahan ini tidak bisa hanya dibebankan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) semata, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor dan sinergi dengan pemerintah provinsi.
Dalam pernyataannya, Senin (21/4/2025), Rizaldi yang juga menjabat sebagai Bendahara DPC Partai Gerindra Kota Bandar Lampung menegaskan bahwa perencanaan penanganan sampah harus dirancang menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir, agar hasilnya berdampak nyata di lapangan.
“Kita punya program soal penanganan sampah dari hulu ke hilir. Tapi ini tidak bisa dilakukan sendirian oleh Pemkot. Harus ada sinergi dengan program yang ada di tingkat provinsi agar penanganannya komprehensif dan maksimal,” ujarnya.
Ia juga menyoroti persoalan banjir yang masih kerap terjadi di sejumlah titik di Bandar Lampung. Menurutnya, banjir tidak bisa dilepaskan dari kondisi drainase yang buruk, penataan ruang yang tidak optimal, serta minimnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Saat banjir melanda, penyebab utamanya sering kali adalah saluran air atau drainase yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Banyak bangunan yang didirikan tanpa memperhatikan aturan, hingga menutup aliran air. Selain itu, aktivitas pertambangan yang tidak terkendali juga mempersempit saluran air,” jelasnya.
Rizaldi menyebutkan bahwa Komisi III DPRD sudah beberapa kali mengeluarkan imbauan terkait masalah ini. Namun, ia menilai langkah lanjutan di lapangan masih belum cukup konsisten dan menyeluruh. Oleh karena itu, ia mendorong agar Pemkot dan instansi terkait mengambil tindakan lebih tegas dan berkelanjutan.
“Normalisasi sungai sangat penting, tapi jangan hanya dilakukan ketika situasinya sudah darurat atau ketika viral di media sosial. Penanganan seperti ini harus jadi program rutin, bukan tindakan reaktif. Jangan tunggu musibah baru bergerak,” tegas Rizaldi.
Selain itu, Rizaldi juga mengingatkan pentingnya perencanaan infrastruktur kota yang ramah lingkungan. Menurutnya, setiap proyek pembangunan, termasuk pelebaran jalan, seharusnya mempertimbangkan kapasitas saluran air agar tidak memperparah risiko banjir di masa depan.
“Momentum ini harus kita gunakan untuk membenahi tata kelola lingkungan secara menyeluruh. Kalau nanti ada proyek pelebaran jalan, kapasitas drainasenya juga harus disesuaikan. Jangan sampai jalan jadi lebar, tapi air tidak bisa mengalir dan malah memperparah banjir,” ujarnya.
Dengan pendekatan yang lebih holistik, Rizaldi berharap upaya menjaga lingkungan di Bandar Lampung bisa menjadi bagian dari kebijakan jangka panjang, bukan sekadar respons sesaat. Ia juga mendorong pelibatan aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan mematuhi aturan tata ruang sebagai bagian dari solusi bersama. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
24931
Bandar Lampung
7000
173
22-Apr-2025
190
22-Apr-2025
182
22-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia